Berbagai daerah di Indonesia ini memiliki nama yang unik. Apa saja?
Langgam.id - Nama adalah identitas. Itu sebabnya, ungkapan "apalah arti sebuah nama" rasanya menjadi tidak relevan lagi.
Dari namalah, seseorang atau segala sesuatu di dunia ini bisa dikenal, bahkan diingat sepanjang masa.
Hal itu pula berlaku bagi nama-nama daerah di Indonesia. Mungkin karena saking besarnya, terkadang kita tidak tahu kalau ternyata ada nama-nama desa yang unik.
Nama-nama desa tersebut justru membuat kita bertanya-tanya dan sedikit menjadi bahan bercanda.
Berikut Langgam.id rangkum nama daerah yang unik di Indonesia.
Desa Siluman
Desa Siluman berada di Kecamatan Paburan, Provinsi Jawa Barat. Sejarah nama Desa Siluman diketahui tidak ada sangkut pautnya dengan siluman.
Sebab nama desa Siluman ini berasal dari sebuah sungai kecil yang bernama Ci Silukman.
Desa Pocong
Daerah yang memiliki nama unik di Indonesia lainnya adalah Desa Pocong. Desa yang terletak di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur ini memiliki kisah mistis.
Konon, pada zaman dahulu desa yang satu ini masih belum memiliki nama karena hanya ditinggali oleh beberapa penduduk dan saat itu tempat ini masih berupa hutan.
Suatu saat, salah satu penduduk desa tersebut meninggal dan dikubur. Setelah malam tiba, orang yang meninggal tersebut bangkit dari kubur dan menyerupai pocong sambil berjalan melewati hutan.
Baca juga: Dianggap Legenda, Ini 5 Destinasi Wisata Misterius di Sumbar
Hal tersebut terjadi selama 40 hari. Mungkin hal itulah yang membuat nama desa tersebut menjadi Desa Pocong.
SDN 6 Danger
"Danger" merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang berarti bahaya.
SDN 6 Danger merupakan nama sekolah yang terletak di Desa Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dusun Koplak
Dusun Koplak ini berada di Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Koplak ini posisinya di Jalan Kaliurang Km 14.5.
Desa Pacarpeluk
Nama daerah unik di Indonesia terakhir ialah Desa Pacarpelik. Desa ini memiliki sejarah dan banyak sosok di dalamnya.
Sosok yang dianggap sebagai pembuka daerah ini dikenal dengan sebutan Mbah Wonoyudo. Ia adalah pengembara yang disebut berasal dari daerah Jipang, Panolan, Blora, Jawa Tengah.
Ketika melakukan pembabatan hutan itu, Wonoyudo menjumpai banyak tumbuhan bunga Pacar air yang berwarna merah, merah muda, ungu dan putih. Orang-orang pedesaan biasanya memanfaatkan daunnya sebagai pewarna kuku (kutek).
Batang tanaman ini termasuk berair, tebal dan tidak mengayu. Daunnya bergerigi lunak di tepinya. Atas dasar itulah, daerah banyak ditumbuhi tanaman Pacar air ini disebut dengan pedukuhan (dusun) Pacar.