Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menargetkan 60 persen warga sudah divaksin covid-19 hingga akhir Oktober 2021.
"Semoga tercapai 60 persen hingga akhir Oktober ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani, Minggu (3/10/2021).
"Kita akan kejar capaian vaksinasi hingga 50 persen dalam satu minggu ke depan," sambungnya.
Feri Mulyani menjelaskan, capaian vaksinasi di Padang terbilang relatif rendah. Hingga kini, baru sekitar 39,5 persen warga Padang yang sudah divaksin.
"Capaian itu memang belum memuaskan," sebut Feri Mulyani.
Agar target itu tercapai, katanya, Dinas Kesehatan Kota Padang gencar melakukan vaksinasi. Sentra vaksin dibuka.
Bahkan sepekan ke depan vaksinasi massal dilakukan di sejumlah tempat. Seperti di Basko Grand Mall, Transmart, serta beberapa tempat lain.
"Kita akan terus melakukan vaksinasi massal untuk melindungi masyarakat. Semoga di akhir tahun ini terbentuk kekebalan kelompok di Kota Padang," ujarnya.
Ia mengimbau kepada seluruh warga untuk berpartisipasi aktif di kegiatan vaksinasi massal. Masyarakat juga diajak untuk mempertahankan kasus Covid-19 yang terus melandai.
"Salah satu cara mempertahankannya dengan vaksinasi," ujarnya.
Diketahui, Kota Padang akan kembali menggelar sekolah tatap muka pada 4 Oktober 2021.
Kebijakan kembali belajar tatap muka di sekolah ini mengingat sudah tercapainya syarat minimal vaksin internasional di Padang. Belajar tatap muka di sekolah untuk siswa SD dan SMP,” ujar Wali Kota Padang Hendri Septa, Sabtu (2/10/2021).
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Padang Mulai 4 Oktober, Siswa Dibagi Per Shift
Hendri berharap melalui Dinas Pendidikan Sumbar untuk siswa SMA juga dibolehkan belajar di sekolah.
Untuk sistem sekolah tatap muka terang Hendri, tidak full setiap harinya. Namun siswa dibagi per shift. Yaitu, tiga hari belajar di sekolah dan tiga hari lagi mereka belajar di rumah.
Jelang belajar tatap muka ini dimulai kata Hendri, pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudyaan (Disbudpar) untuk menyiapkan sarana dan prasarana di sekolah.
Hendri mengungkapkan, persiapan yang harus dilakukan seperti mengatur jarak tempat duduk siswa di sekolah. Kemudian, memastikan sarana prasarana cuci tangan di sekolah dalam keadaan yang bisa digunakan.
“Kursinya kita minta dijarakkan, sarana prasarana cuci tangan kita minta disiapkan juga,” beber Hendri.