Langgam.id - Presiden Joko Widodo resmi memilih Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota baru Indonesia. Hal itu telah diumumkan langsung di Istana Negara Jakarta pada Senin (26/8/2019) kemarin.
Lokasi ibu kota baru yang ditetapkan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lainnya berada di Kabupaten Kutai Kartanaegara, Kaltim.
Wakil Presiden Indonesia ke-6 Try Sutrisno mengatakan, pemindahan ibu kota adalah suatu hal positif. “Pemindahan ibu kota itu bisa kemana-mana. Tanggapan saya, itu hal yang positif,” kata Try Sutrisno ketika menghadiri pengukuhan pengurus DHD 45 Sumbar periode 2018-2023, di Aula Gubernuran Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (27/8/2018).
Ketika ditanya soal masukan dan saran darinya untuk pemerintah atas pemindahan ibu kota ini, Wapres periode 1993-1998 itu terkesan enggan berkomentar. “Anda yang harusnya kasih masukan dari sini ke sana,” katanya sembari memasuki mobil dan meninggalkan wartawan.
Senada dengan itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menilai, pemindahan ibu kota negara Indonesia merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Tentunya, sebagai perwakilan pusat didaerah, Pemprov mendukung dan menyetujui setiap kebijakan yang dilahirkan pusat.
“Tidak ada masalah. Sebab, di tengah kecanggihan teknologi IT, (hubungan daerah dan pusat) tidak perlu dengan fisik. Kita bisa menggunakan telekonferensi. Surat menyurat dengan email, itu pun sudah kita lakukan dengan daerah kabupaten dan kota,” katanya.
Selain itu, kata Irwan, jika koordinasi tidak dapat melalui IT, dirinya akan datang langsung ke daerah tersebut. Sebab menuju Kalimantan hanya menambah berapa jam perjalanan.
“Dalam hal kerjasama dan koordinasi nanti (pusat dan daerah), saya rasa tidak ada masalah,” katanya. (Rahmadi/RC)