Langgam.id - Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatra Barat terus mendorong terciptanya tiga pilar ekonomi petani Sumbar sebagai wujud perjuangan reforma agraria. Ini poin penting yang terus digalakkan dalam rangka menyongsong Hari Tani Nasional ke 61 besok, 24 September 2021.
Ketua DPW SPI Sumbar Rustam Effendi menjelaskan, tiga pilar ekonomi petani tersebut yakni, pertama pelaksanaan reforma agraria berkeadilan dan menyeluruh, kedua kedaulatan pangan yaitu pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik yang sesuai secara budaya, ketiga ekonomi yaitu koperasi sebagai wadah bersama dalam memperkuat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani.
Sebagai rangkaian peringatan Hari Tani Nasional ke 61 yang dijadikan momentum bulan perjuangan reforma agrarian, dia mengatakan, beberapa agenda telah dilaksanakan termasuk Webinar Senin lalu.
Webinar melibatkan sejumlah narasumber, di antaranya Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy jonaldy, Kementerian Koperasi dan UMKM M. Riza Damanik dan Ketua umum DPP SPI Henry Saragih serta dimoderatori oleh Didi Rahmadi akademisi dari Universitas Muhammdiyah Sumbar.
M Riza Damanik salah satu narasumber menyampaikan, tentang peran dan fungsi koperasi sebagai landasan roh gerakan ekonomi bangsa.
Riza menjelaskan bahwa koperasi dapat menjadi lembaga strategis bagi petani untuk meningkatkan kesehateraan petani. Sebab menurutnya, koperasi sesuai dengan corak ekonomi, sosial, budaya masyarakat Indonesia.
"Akan tetapi berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (2020), tingkat partisipasi masyarakat Indonesia untuk berkoperasi masih rendah yaitu sebesar 9,25%. Sedangkan untuk tingkat daerah, Sumatra Barat menempati posisi 3 secara nasional dengan jumlah Koperasi grade A dan B yaitu sebesar 46%," ungkapnya.
Disebutkannya, koperasi juga menjadi salah satu yang terdampak pandemik Covid 19 dalam dua tahun terakhir. "Ada 80% koperasi masalah berkurangnya permintaan, sulitnya memperoleh bahan baku dan sulitnya distrubusi (Bappenas, 2020)," katanya.
Meski demikian, agar koperasi semakin tangguh dan kuat pemerintah berupaya mengembangkan koperasi dan UMKM melalui empat program yaitu transformasi ke koperasi modern, transformasi usaha mikro informal ke formal, transformasi ke rantai pasok dan ukm ekspor, dan transformasi digital dan teknologi.
Henry Saragih juga menjelaskan dan menguatkan tentang pelaksanaan agenda agenda reforma agraria di Indonesia. "SPI sebagai wadah perjuangan petani dalam mewujudkan reforma agraria dan kedaulatan pangan telah berhasil mendorong percepatan implementasi reforma agraria seperti terciptanya Perpres No. 88/2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan, Perpres No. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria," terangnya.
Reforma agraria masuk sebagai kebijakan prioritas pemerintah yaitu redistribusi tanah seluas 9 juta ha, tetapi realisasi kebijakan tersebut baru 1 juta ha lebih atau 27,57%.
SPI juga mencatat beberapa kendala atas pelaksanaan reforma agraria seperti hambatan regulasi serta birokrasi dan minimnya dukungan pemerintah ditingkat daerah.
Sementara itu, Audy Joinaldy menjelaskan tentang upaya pemerintahan provinsi menyelesaikan konflik agraria di Sumbar. "Ada beberapa langkah yang telah diambil pemerintah daerah dalam sinkronisasi percepatan agenda reforma agraria seperti standarisasi kerja bersama yakni persetujuan draft SKB mengenai penyediaan TORA dari kawasan hutan, pelaksanaan rakor GTRA pelepasan kawasan hutan, serta evaluasi pelaksanaan mekanisme PPTKH dan pelaksanaan Perpres No. 86/2018 tentang Reforma Agraria," bebernya.
Audy juga mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan instansi - intansi terkait dalam penyelesaian konflik agraria ini salah satunya dengan Polres Pasaman Barat terkait perkembangan kasus penyelesaian konflik agraria di Pasaman Barat.
Rangkaian pelaksanaan Hari Tani Nasional akan dilaksanakan sampai pada tanggal 24 September 2021 sebagai puncak Bulan Perjuangan Reforma Agraria serempak secara nasional. Harapannya, selain percepatan implementasi Reforma Agraria, konsolidasi dan penguatan gerakan petani menjadi tujuan rangkaian peringatan Hari Tani Nasional ke-61.