Langgam.id - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melepas 22,8 ribu ton produk turunan sawit asal Sumatra Barat.
Produk turunan sawit masing-masing minyak sawit berupa RBD sebanyak 4 ribu ton, CPO sebanyak 7,8 ribu ton dengan tujuan Cina. Juga produk samping atau by product berupa cangkang sebanyak 11 ribu ton ke Jepang.
Kepala Barantan Ali Jamil saat meninjau industri cangkang sawit di Padang, Sabtu, (24/8/2019) mengatakan memberikan layanan cepat, tepat, dan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor.
"Untuk urusan ekspor, sesuai instruksi Menteri Pertanian harus diberikan 'karpet merah'. Kami pastikan layanan cepat, tepat dan sesuai persyaratan teknis negara tujuan," katanya.
Ia menjelaskan selaku fasilitator perdagangan produk pertanian, pihaknya menjadi penjamin kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan ke negara mitra dagang. Perlakuan pemeriksaan karantina dilakukan sesuai dengan standar internasional dan persyaratan tiap negara tujuan.
"Penguatan sistem perkarantinaan tidak hanya untuk menjaga kelestarian SDA hayati tapi sekaligus juga untuk mendorong kinerja ekspor pertanian," tambahnya.
Selain itu, penerapan sertifikasi online atau e-Cert telah dilakukan Barantan untuk menjamin keberterimaan produk pertanian di negara tujuan ekspor.
Pertukaran data ini memungkinan pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis dilakukan sebelum produk sampai. Sehingga jika ada ketidak kesesuaian dapat segera diantisipasi perlakuan karantinanya.
Layanan digital yang memberikan solusi berkelanjutan. "Saat ini baru ada 4 negara, Australia, Selandia Baru, Belanda dan Vietnam. Kedepan akan terus kami jajagi kerjasama ini. Pak Mentan menginstruksikan kalau bisa kedepan semua negara," ujarnya.