Langgam.id - Pendiri Yayasan Baiturrahmah H. Amran Sutan Sidi Sulaiman berpulang pada Senin (6/9/2021) sekitar pukul 06.10 WIB dalam usia 91 tahun.
Kepergian ayah dari Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran meninggal duka mendalam tak hanya bagi keluarga, namun juga keluarga besar Yayasan Baiturrahmah.
Amran Sutan Sidi Sulaiman yang lahir pada 20 September 1929 di Padang Panjang itu sejak kecil telah dididik untuk selalu mengutamakan pendidikan. Meski begitu, Amran kecil sudah memulai langkahnya memasuki gelanggang perdagangan mendampingi sang ayah.
Pedagang Sukses
Amran memulai usahanya berjualan minyah tanah eceran hingga berhasil menyewa petak toko untuk berdagang keperluan harian. Ia juga melebarkan sayap dengan berjualan kain di pasar Mambo (sekarang Koppas Plaza).
Selain fokus berdagang, Amran juga sempat menempuh kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand). Tak puas dengan ilmu ekonomi, Amran pun ikut kuliah sebagai pendengar di Fakultas Hukum, Unand.
Dengan tekad yang kuat dan ketaqwaan, pada tahun 1962 Amran menjadi agen garam tersukses kala itu. Ia bahkan mendapat julukan "raja garam" oleh teman-temannya.
Namun, saat itu Pemerintah Sumatra Barat memutuskan bisnis garam harus dikelola oleh pemerintah daerah. Sejak saat itu Amran terpaksa mundur dari usahanya dan beralih ke bisnis transportasi pada tahun 1976.
Baca juga: Pendiri Yayasan Baiturrahmah Amran Sutan Sidi Sulaiman Meninggal Dunia
Tak berhenti di situ, ia kembali mengembangkan bisnisnya di bisang jual beli TV dan AC serta membuka studio foto di Jalan M.Yamin Padang
Mendirikan Yayasan Baiturrahmah
Ada beragam alasan yang membuat Amran akhirnya melirik dunia pendidikan. Salah satunya tanggung jawab sebagai seorang muslim yang aktif di Muhammadiyah dan keingginannya untuk memajukan pendidikan di kalangan umat Islam.
Atas dukungan keluarga, didirikanlah Taman Kanak-kanak (TK) Yayasan Baiturrahmah di jalan Damar I, Kota Padang pada tahun 1979 dengan murid 269 orang, sekaligus mendirikan Yayasan Pendidikan Baiturrahmah.
Setelah melalui berbagai persoalan perizinan, pada 1985 akhirnya ia mengantongi izin operasional untuk Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi (STKG) dan mendirikan kampus di Jalan Damar No.5, Padang.
Setahun setelah itu, Surat Keputusan (SK) Mendikbud menyatakan STKG Baiturrahmah sebagai status terdaftar dan masyarakat semakin percaya fakultas ini sehingga jumlah mahasiswa juga meningkat.