Langgam.id - Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari mencatatkan aset per Juli 2021 sebesar Rp2,43 triliun atau mengalami kenaikan 4,95 persen year to date (ytd) dari posisi Desember tahun lalu sebesar Rp2,32 triliun.
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan sepanjang tahun ini kenaikan aset sudah mencapai Rp114,5 miliar, dan berada di atas rerata kinerja industri perbankan syariah di Sumatra Barat yang hanya tumbuh 1,78 persen.
"Sepanjang tahun ini, unit syariah kita menunjukkan kinerja pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi pandemi. Rata-rata pertumbuhan kita jauh di atas kinerja industri perbankan syariah Sumbar," katanya, dikutip langgam, Sabtu (14/8/2021).
Kinerja pembiayaan juga tumbuh menjadiRp1,82 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 15,13 persen (Rp240 miliar) dari posisi Desember 2020 sebesar Rp1,58 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan ini juga berada di atas pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah Sumbar yang sebesar 5,09 persen (data Mei 2021).
Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 9,54 persen ytd menjadi Rp2,29 triliun dari posisi Desember tahun lalu sebesar Rp2,09 triliun. Atau terjadi peningkatan penghimpunan dana sebesar Rp200 miliar. Sedangkan DPK industri perbankan syariah sumbar hanya tumbuh sebesar 2,43 persen.
“Melihat peluang potensi keuangan syariah yang sangat terbuka dan memperhatikan masih rendahnya tingkat literasi keuangan syariah di Sumatra Barat, maka Bank Nagari terus memperkuat literasi ini," kata Irsyad.
Ia khawatir dengan peluang dan potensi syariah yang besar, namun karena masih rendahnya tingkat pemahaman atau literasi masyarakat terhadap produk syariah, akan berpengaruh terhadap pemanfaatan produk dan layanan keuangan syariah nantinya.
Adapun, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi kinerja Unit Usaha Syariah Bank Nagari dan mendorong pengembangan ekonomi syariah lebih masif di daerah itu.
“Kita berikan apresiasi kepada Komisaris Utama dan Direktur Utama Bank Nagari beserta seluruh jajaran yang secara cepat melakukan langkah nyata menyukseskan Bulan Ekonomi Syariah di Sumatra Barat," katanya.
Menurutnya, instrumen-instrumen ekonomi yang ada di Sumatra Barat ini bisa menjadi sumber penguatan ekonomi dan keuangan syariah.
Seperti adanya Pemerintahan Nagari, Koperasi Syariah, BPR Syariah, Bank Umum Syariah, Bank Nagari Syariah, prospek wisata berbasis syariah (wisata halal dan wisata religi), kebiasaan ”baragiah ka kampuang” serta dukungan sinergi dan kolaborasi ekosistem ekonomi keuangan syariah di Sumatra Barat.