Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi harus bersampan lebih dari 3 jam untuk mencapai Jorong Lima Partamuan, Nagari Muaro Sungai Lolo. Jorong ini terletak di Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman.
Mahyeldi mengatakan, kunjungan tersebut merupakan bagian upaya mendekatkan pelayanan pemerintahan. Hal tersebut untuk meningkatkan pembangunan daerah yang selama ini masih terisolir.
"Dari data yang ada Jorong Lima Pertemuan Nagari Muaro Sungai Lolo memiliki potensi besar dalam produk gambir, minyak sereh wangi, minyak asiri, karet. Ada 175 kepala keluarga yang ada di perkampungan tersebut," ujar Mahyeldi, Rabu (21/7/2021).
Menurutnya, kondisinya infrastruktur jalan menjadi kendala pertama dalam meningkatkan kemajuan potensi daerah belum lagi soal infrastruktur pelayanan dasar. "Kunjungan kerja ini bahagian dari upaya mengetahui kesulitan masyarakat di daerah terisolir," katanya, sebagaimana dirilis Biro Administrasi Pemerintahan Setdaprov Sumbar.
Selain itu, menurutnya, juga untuk melihat dari dekat potensi daerah untuk menentukan hal-hal penting dalam menetapkan kebijakan pembangunan daerah.
Rombongan gubernur memang harus bersampan lebih dari 3 jam melawan arus dari muaro menuju jorong Lima Partamuan. Air sungai cukup deras, tapi dangkal. Hal ini membuat rombongan harus turun naik sampan beberapa kali sebelum sampai ke tujuan.
"Suasana alam yang masih terjaga keasriannya dengan suasana airnya yang jernih dan menyejukkan. Derasnya gemercik air memberikan suatu keindahan alam yang tiada taranya," kata gubernur.
Disambut Hangat
Rombongan itu disambut hangat warga setempat. Ramlan seorang warga jorong Patamuan mengatakan, jika kondisi air dalam, biasa transportasi lewat sampan hanya akan memakan wakru hanya 1 jam. Lebih cepat daripada lewat darat dengan motorcross bisa mencapai 2 jam. Jarak dari muara sungai lolo ke Jorong Partamuan 28 kilometer, harus turun naik bukit terjal.
Baca Juga: Nagari Muaro Sungai Lolo, Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman
"Saat ini kondisi sungai Lolo agak sedikit kurang, karena beberapa hari ini kondisi tidak hujan. Wajar saja lewat kapal yang di muat 4-5 orang penumpang turun naik karena sampan kandas di antara batu sungai. Bisa jika air dalam sampan bisa membawa penumpang 10 orang," katanya," ujarnya.
Ramlan juga mengatakan, jorong patamuan memiliki 3 suku secara garis besar. Yakni, Pilang, Patapang dan Melayu. Namun suku piliang juga terbagi tiga dalam kaumnya dengah masing-masing datuk penghulu.
"Jorong V Pertemuan ini merupakan salah satu jorong yang ada di Nagari Muaro Sungai Lolo. Jorong pertemuan ini disebut karena tempat bertemunya dua sungai yang menyatukan sungai lolo," katanya. (*/SS)