Langgam.id - Di seluruh Sumatra Barat terdapat 325 titik perlintasan kereta api. Dari jumlah tersebut, hanya 22 titik yang memiliki palang dan penjaga.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit saat kegiatan sosialisasi keselamatan berlalulintas di perlintasan sebidang kereta api di Padang, Selasa, (7/8/2019).
Dalam catatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sumbar, katanya, 22 perlintasan resmi memiliki penjaga. "Perlintasan tidak resmi tetapi memiliki palang dan tidak memiliki penjaga sebanyak 25 titik."
Sisanya, 278 titik merupakan perlintasan liar tanpa palang dan tanpa penjaga. Menurut Wagub dengan banyaknya perlintasan liar, tidak mungkin hanya mengandalkan PT KAI saja.
"Kita butuh bantuan masyarakat, terlebih lagi reaktivasi jalur kereta api di Sumbar sedang dilakukan secara bertahap, seperti dari Pulau Air menuju Stasiun Simpang Haru," katanya.
Ia mengatakan, angka kecelakaan di perlintasan kereta api di Sumbar cukup tinggi. "Tahun ini tercatat sudah tujug orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan di perlintasan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi mengingatkan, pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan kereta api saat ia lewat.
Dishub, katanya, akan melakukan penertiban. "Untuk perlintasan sebidang liar, pemerintah akan tegas melakukan penutupan secara bertahap," ujarnya.
Ia mengatakan pelajar sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas harus diikutsertakan untuk menjaga perlintasan sebidang. Terkhusus di sekolah yang melewati atau dekat dengan perlintasan sebidang.
Ia meminta agar PT KAI dapat membagikan jadwal perjalanan kereta api ke sekolah dan masyarakat supaya jadwal piket bisa disusun pelajar dan pemuda.
Wagub mengusulkan, pelajar dan pemuda yang tinggal di kawasan perlintasan sebidang kereta api untuk ikut melakukan penjagaan guna mengurangi tingkat kecelakaan.
Piket penjaga perlintasan kereta api juga bisa dari pelajar Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK), terutama di perlintasan kereta api yang ada di dekat sekolahnya. "Tapi ini semua dikembalikan lagi ke pihak sekolah," ujarnya. (Rahmadi/HM)