Langgam.id - Menyonsong Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat (Sumbar) 2020 mendatang, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, PDI-P akan membuka ruang kerja sama dengan partai-partai lain. Termasuk dengan partai oposisi.
Menurutnya, untuk berkoalisi dalam pemilihan kepala daerah dengan partai oposisi lebih mencair dibandingkan di tingkat nasional. Makanya, PDI-P selalu membuka ruang kerja sama dengan partai lain.
"Yang terpenting kemajuan untuk masyarakat Sumbar. Dan kami terus dorong gerak kebudayaan yang sangat baik dari masyarakat Sumbar ini," ujar Hasto usai menghadiri Konfercab dan Konferda PDIP se-Sumbar di Kota Padang, Minggu (28/7/2019).
Hasto mengakui, kekuatan jumlah kursi PDI-P memang mengalami penurunan, khususnya di Sumbar. Namun ia meyakini, melalui langkah keorganisasian kepartaian serta penguatan pengurus struktural ke depan, PDI-P dapat diterima masyarakat Sumbar.
"Membangun kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, PDI-P dapat diterima dengan baik masyarakat Sumbar. Karena itulah Konfercab dan Konferda sebagai mekanisme kritik otokritik tetapi punya kedalam, kekurangan, kemudian memperbaiki diri untuk Pilkada yang akan datang bisa mempersiapkan tokoh-tokoh yang terbaik," katanya.
Bagi Hasto, wilayah Sumbar bagian sentral dari seluruh keluarga PDI-P di Indonesia. Ia meyakini, Sumbar mampu memberikan peran yang luar biasa bagi pembangunan Indonesia di bawah kepimpinan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Meski kalah di Sumbar, tetapi beliau (Jokowi) adalah presiden seluruh rakyat Indonesia. Yang juga memperhatikan kemajuan, perkembangan baik secara fisik dan kemajuan budi pekerti di provinsi ini (Sumbar)," tegasnya.
"Karena itulah kami datang ditugaskan oleh Buk Megawati dengan sebuah semangat untuk membangun PDIP yang menjadi jembatan yang baik antara masyarakat Sumbar dengan pemerintahan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin," sambung Hasto. (Irwanda/RC)