Langgam.id - Pemko Payakumbuh menargetkan berada di zona hijau covid-19 pada Agustus nanti. Pemko akan mengambil langkah strategis, seperti terus memaksimalkan tracing, vaksinasi, dan meningkatkan treatment.
Pada Kamis (27/5/2021), Pemko Payakumbuh mengadakan rapat dengan unsur forkopimda di Aula Randang, Balai Kota. Ada tiga topik yang dibahas dalan rapat tersebut seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), vaksinasi dan kampung tageh.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan, progres terakhir Kota Payakumbuh pada minggu kemarin adanya berapa penderita meninggal, ini jauh menarik nilai ke bawah, bagaimanapun juga nilai orang yang meninggal poin minusnya besar, kalau sembuh maka dihitung plus. Sehingga saat ini Payakumbuh berada di zona oranye dengan poin 1,93.
"Tapi progres minggu ini positif rate kita relatif menurun. Akhir Ramadan lalu ada berada di angka 30-an, tapi sekarang sekitar 10-an dan ada yang di bawah 10. Mudah-mudahan ini menjadi gambaran umum kita sehingga ada kebijakan bisa diambil," terang Riza.
Riza mengungkapkan, dirinya telah mendesak Gubernur Sumbar dengan meminta vaksin covid-19 diperbanyak untuk Payakumbuh.
"Memang walaupun pemerintahan otomatis berjalan, bukan serta merta vaksin ini datang. Kita harus juluk, dengan mengirim surat dan kejar gubernur, vaksinasi ini penting untuk membentengi diri dari covid-19," ujarnya.
Riza menambahkan, untuk tracing, idealnya bila satu positif minimal dilakukan kepada 15 orang, sesuai standar WHO. Rasio tracing harus ditingkatkan ke depan, mengejar orang-orang berkontak erat dengan pasien positif.
"Kalau tracing tinggi, zona tidak akan beranjak merah, karena nilai tracing masuk ke dalam poin zona. Meskipun banyak yang positif tapi tracing banyak, kita bisa naik ke zona kuning dan mengejar ke zona hijau," bebernya.
Riza menjelaskan, bila Payakumbuh berada di zona merah, maka tidak boleh menggelar acara keramaian. Bila di zona oranye, hanya 25 persen dari kapasitas tempat, meski saat ini diakui Riza ini yang paling sering dibubarkan karena melanggar aturan.
Ia menjelaskan, zona kuning boleh digelar keramaian dengan kapasitas 50 persen. Apabila sudah di zona hijau, maka kegiatan keramaian apapun bisa dilakukan hanya dengan syarat tetap melaksanakan prokes.
"Saat kita lihat ke lapangan, hanya satu atau dua saja penanggung jawab acara yang berkomitmen dengan menjaga aturan," kata Riza.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan bahwa kasus di India, persoalan utamanya adalah karena mereka telah merasa bebas dari covid-19 dan mereka berkumpul-kumpul kembali. Akhirnya muncul, pertautan beberapa kasus pada virus ini, sehingga memudahkan terjadi mutasi virus.
"Bertemunya virus antara satu orang dengan orang yang lain, akan berinteraksi dan bermutasi. Ketika ditularkan kepada orang lain, inilah yang menjadi varian baru sehingga terjadi penularan yang luar biasa. Lebih dari 300.000 orang meninggal di India akibat covid-19, hingga ruang kelaspun jadi ruang isolasi," ujar Bakhrizal.
Bakhrizal menyebutkan, sudah lima negara bebas masker seperti Amerika, Selandia Baru, Cina, Bhutan, dan Israel. Percepatan luar biasa juga harus dilakukan di Payakumbuh, dalam satu bulan harus tidak ada kasus positif dan tidak ada kematian. Ini memang berat, tapi harus dilakukan.
"Apakah sanggup kita menjelang Agustus kembali ke zona hijau? Artinya Juni sudah 0 kasus dan kita sudah memasuki zona hijau jika punya komitmen kuat untuk ini. Dimana 5M berjalan, dan treatment satu kasus 15 kontak. Kita bisa menjadi yang perdana memasuki zona hijau, jika kita sepakat, kita harus sanggup," tegasnya.
Wakapolres Payakumbuh Kompol Jerry Syahrim menyatakan siap mendukung penuh target Payakumbuh ke zona hijau. Menurutnya kampung tageh harus diaktifkan guna mendukung kebijakan penanganan yang akan dilakukan kedepan.
"Artinya kita harus saling bersinergi baik itu dari RT, RW, Lurah, Camat, Dinas, dan Penegak Hukum agar kampung-kampung tageh bisa kita wujudkan. Unsur tokoh masyarakat sangat memiliki peran penting sekali di sini," ungkapnya. (Inf/yki)