Langgam.id - Ketika ingin menurunkan berat badan, hal yang paling sulit dihindari adalah mengidam makanan tertentu. Jika tak dituruti itu bisa merusak mood, tapi jika dituruti itu bisa merusak rencana diet dengan makanan sehat.
Memilih salah satu langkah bisa bikin frustrasi. Berikut ini lima kesalahan yang harus dihindari saat diet seperti dilansir dari tempo.co.
1. Makanan membosankan
Ketika hanya makan makanan hambar dan membosankan saat diet, kebanyakan akan berujung pada kegagalan. Ini karena anda tidak bisa menikmati makanannnya. Jika tidak menikmati makanan, hal itu dapat menyebabkan perasaan dibatasi, yang dapat menimbulkan keinginan mengidam.
2. Tidak mengelola stres
Stres dapat merusak kesehatan mental dan fisik. Saat stres, seseorang biasanya akan mulai makan makanan cepat saji dan camilan tinggi lemak. Para peneliti menyarankan untuk mengubah pemikiran dengan tidak menyalahkan diri sendiri dan mengendalikan emosi negatif.
3. Sedikit protein
Protein adalah nutrisi yang sangat berharga karena cukup mengenyangkan dibanding karbohidrat atau lemak. Makanan ini membuat rasa kenyang lebih lama.
Baca juga: Sering Meniup Makanan atau Minuman Panas? Ini Akibatnya
Selain itu, penelitian yang sama menunjukkan bahwa protein dapat membantu makan lebih sedikit di kemudian hari. Jadi, saat ingin menurunkan berat badan, jangan hentikan konsumsi protein. Makanan laut, daging, unggas, dan telur semuanya mengandung protein. Ditambah lagi, ada banyak makanan nabati yang kaya protein: kacang-kacangan dan biji-bijian, produk kedelai seperti tahu, kacang polong, lentil dan kacang-kacangan.
4. Menghindari kelompok makanan tertentu
Terlalu lama tanpa makan atau tidak makan semua kelompok makanan tertentu (entah itu protein, karbohidrat, dan lemak) dapat membuat lapar berkepanjangan. Akibatnya anda akan lebih menginginkan gula dan makanan ringan.
5. Langsung makan saat ngidam
"Mengidam terkadang bisa menjadi 'sinyal' bahwa Anda sedang mengalami emosi, seperti tegang, stres, kewalahan, kesal atau lelah, bosan, kesepian atau menunda-nunda," kata Blatner dikutip dari tempo.co. Itu membuat orang lebih mudah jatuh ke dalam kebiasaan makan secara emosional.(Tempo/Ela)