Langgam.id - Pemprov Sumbar menarik semua personelnya yang bertugas di pintu masuk Sumbar terkait kebijakan penyekatan di perbatasan dengan provinsi tetangga sejak Senin (17/5/2021).
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, petugas yang mengisi posisi tersebut tidak lagi dari pemerintah daerah karena masa larangan mudik sudah berakhir. Petugas yang ditarik tersebut yaitu dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
"Kalau sudah habis masanya tentu tidak boleh lagi di sana, karena sudah ada batasnya," katanya di Padang, Selasa (18/5/2021).
Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi soal penyekatan, sebab dilaporkan banyak juga masyarakat yang berhasil lewat. Hal ini tidak terjadi di Sumbar saja, tetapi juga banyak daerah lain.
"Apalagi itu ada yang makan korban di perbatasan Sumbar - Riau, ada yang lewat sungai," katanya.
Selain itu dia juga mengingatkan agar kepala daerah dan intansi terkait untuk berpedoman kepada Perda Covid-19 Sumbar dalam penanganan covid-19. Penanganan dilakukan dengan skala mikro seperti dengan nagari tageh.
Sebelumnya diketahui Pemprov menerapkan penyekatan di sembilan titik itu ada di batas Dharmasraya dengan Jambi, Sijunjung dengan Riau, Pesisir Selatan dengan Kerinci Jambi dan Bengkulu, Pasaman dengan Riau dan Sumatra Utara.
Kemudian penyekatan juga dilakukan di Pasaman Barat dengan Sumatra Utara, Solok Selatan dengan Jambi, dan Limapuluh Kota dengan Riau. (Rahmadi/yki)