Langgam.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) Desrio Putra melakukan safari Ramadan di Masjid Baitussalam Komplek Unand Blokd D, Kelurahan Bandar Buat, Kota Padang, Senin (10/5/2021) malam.
Pada kesempatan itu, Desrio menyerahkan bantuan sebesar Rp20 juta kepada pengurus masjid. Sebelumnya, bantuan serupa juga telah diberikan kepada sembilan masjid lainnya yang masuk dalam dapil pemilihannya. Sehingga total bantuan untuk 10 masjid tersebut yaitu Rp200 juta.
Desrio mengatakan bantuan kepada masjid ini sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi kondisi pandemi covid-19 saat ini belum berakhir.
Maka dari itu anggota Komisi IV ini berharap, pada program safari Ramadan tahun berikutnya, nominal bantuan yang diberikan dapat ditingkatkan pemerintah provinsi.
"Jika perlu, sekarang kan bantuan baru terbatas Rp20 juta maksimal untuk satu masjid. Kita berharap tahun depan bisa ditingkatkan, kalau bisa Rp100 juta, Rp200 juta. Pemerintah kota aja bisa sumbang Rp100 juta," kata Desrio.
Desrio menyebutkan, bantuan yang diberikan kepada 10 masjid menjadi wilayah dapilnya merupakan usulan ke Biro Bina Mental Pemprov Sumbar. Sejumlah masjid yang dapat bantuan di antaranya Masjid Baitussalam Komplek Unand.
Kemudian, Masjid Ikhlas Batu Busuak, Masjid Nurul Falah Lubuk Minturun, Nur Ikhlas Kampuang Tarandam Pauh, Nurul Hasanah Kelurahan Padang Sarai, Fatahilah Pantai Air Manis, dan Masjid Jamiek Pauh Pasar Ambacang.
Selanjutnya, Masjid Raya Baiturahman Kelurahan Padang Sarai, Masjid Al Mukhlisin Komplek Padang Sarai Permai RW XI, dan Masjid Khairul Ummah Koto Griya Insani Kelurahan Padang Besi.
"Dengan kegiatan (penyerahan bantuan) ini, sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan untuk menghadapi Idul Fitri. Termasuk pelarangan pemerintah kota untuk meniadakan salat Idul Fitri," jelasnya.
Ia mengungkapkan, banyak manfaat jika masyarakat mengikuti saran dari pemerintah. Karena dengan terjadinya peningkatan covid-19 beberapa waktu belakangan dikhawatirkan justru semakin bertambah.
"Karena akan banyak interaksi antara masyarakat, apalagi dilakukan salat Idul Fitri pasti akan berkumpul banyak orang dan dikhawatirkan terjadi penularan. Apalagi tidak mengunakan masker," ujarnya.
"Karena saat ini, tidak diketahui siapa yang terkena covid-19 atau tidak, kecuali orang yang dirawat di rumah sakit. Nah orang OTG ini yang susah mendeteksinya," sambung Desrio.
Dalam safari Ramadan itu, Desrio juga mengimbau agar masyarakat mendukung pemerintah dalam program vaksinasi. Diharapkan nantinya masyarakat dapat berpartisipasi keseluruhan dan jangan terpengaruh dengan berita bohong.
"Jangan ada yang tidak mengikuti vaksinasi tersebut. Selanjutnya, kami mengajak agar seluruh masyarakat sabar dan tabah menghadapi covid-19. Dan juga menjaga keluarga agar tidak melakukan aktivitas yang mendatangi tempat keramaian," tuturnya. (Irwanda/yki)