Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy berbicara tentang digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Wagub memaparkan soal fenomena "manggaleh online" (berjualan di internet) yang makin marak akhir-akhir ini.
Menurutnya, hikmah di balik pandemi Covid-19 yang terjadi lebih setahun terakhir, berdampak pada percepatan digitalisasi di Indonesia. Sebelumnya, pelaku usaha bergerak secara konvensional.
"Proses jual beli lebih terarah pada proses tatap muka atau mengandalkan media TV, radio, koran, majalah, brosur atau flyer," katanya, dalam Talkshow Digital Marketing "Yuk Pahami SEO, SEM, dan Brand Awareness untuk UMKM", Kamis (6/5/2021).
Dengan adanya digitalisasi, menurut Audy, proses tatap muka bergeser dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial. "Hampir semua pelaku usaha beralih "manggaleh online " (berjualan di internet). Mungkin 4 tahun ke depan seluruh lini bisnis sudah digitalize," kata Audy.
Ia mengatakan, saat ini teknologi juga telah selaras dengan UMKM, baik usaha kecil maupun usaha rumah tangga. Esensi revolusi 4.0 menyebabkan segala sesuatu terkoneksi dengan internet.
Revolusi industri ini, menurutnya, kunci dari pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana meningkatkan promosi dan pemasaran.
Audy menambahkan, salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan adalah Search Engine Optimation (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). SEO dan SEM dibutuhkan untuk memperluas jaringan bisnis di dunia online.
"Berhasilnya strategi marketing menggunakan SEO dan SEM akan berhubungan dengan timbulnya brand awareness. Apabila konsumen sudah aware dengan produk atau jasa yang kita ditawarkan, pastinya akan berkesinambungan dengan peningkatan penjualan," kata wagub, sebagaimana dirilis Diskominfo Sumbar di situs resmi Pemprov Sumbar.
Soal "brand awareness", menurutnya, terletak di puncak piramida suatu produk. Agar brand tersebut benar-benar dikenal dibutuhkan biaya, waktu, tenaga dan pikiran.
"Memang sulit membangun brand sehingga dapat dikenal. Tapi semua tentu ada jalan. Saya harap lewat talkshow digital marketing ini, para narasumber bisa memberi jalan dan ilmu kepada peserta dalam mengoptimalisasi sesuatu agar lebih berharga, khususnya untuk packaging brand," ujar Wagub Audy.
Sementara itu, Inspektur IV Kemenkominfo RI Fajar Budiantoro menyebut, tujuan talkshow ini adalah memberikan pengetahuan literasi digital kepada masyarakat khususnya mengenai pemanfaatan teknologi digital marketing untuk meningkatkan penjualanproduk/jasa dan brand awareness masyarakat bagi pelaku UMKM. Lewat talkshow, UMKM diharapkan dapat memiliki strategi baru dalam pengembangan bisnis khususnya dizaman 4.0 ini.
Dia menambahkan, talkshow ini merupakan kolaborasi kegiatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama Relawan TIK dan Siber Kreasi. Talkshow diselenggarakan dengan hybrid even dimana menghadirkan 50 peserta secara offline dan juga online via zoom meeting. (*/SS)