80 Rumah Bagi Korban Banjir Bandang Dibangun di Lubuk Basung, Awal 2025 Bisa Ditempati

Pemkab Agam membangun 80 unit rumah relokasi untuk korban banjir lahar dingin dan banjir bandang di daerah tersebut.

Lokasi pembangunan rumah relokasi untuk korban banjir lahar dingin dan banjir bandang Agam di Talago, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung. [foto: Diskominfo Agam]

Langgam.id – Pemkab Agam membangun 80 unit rumah relokasi untuk korban banjir lahar dingin dan banjir bandang di daerah tersebut.

Pembangunan rumah relokasi ini merupakan upaya Pemkab Agam untuk menyediakan hunian yang layak dan aman bagi korban yang hingga kini belum memiliki tempat tinggal tetap

Rumah relokasi bagi korban banjir bandang itu dibangun di Talago, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung di atas lahan seluar 1,47 hektare yang merupakan aset Pemkab Agam.

Lokasi itu dipilih sebab dinilai strategis karena berada jauh dari zona rawan bencana. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana dan PT Indah Karya sebagai konsultan pengawas.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Agam, Jetson meninjau lokasi pembangunan pada Rabu (4/9/2024).

Peninjauan ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Agam dalam memastikan proyek berjalan sesuai standar serta memberikan dukungan penuh kepada tim yang terlibat.

Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang terjalin antara Pemkab Agam, pemerintah pusat, dan pihak swasta dalam percepatan pembangunan ini.

“Kami memberikan dukungan penuh dalam proses percepatan pembangunan rumah relokasi bagi korban banjir bandang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Melihat progres yang ada, kami optimis target penyelesaian dapat tercapai,” kata Jetson dilansir dari laman Facebook Diskominfo Agam, Jumat ((6/9/2024).

Ia menyebutkan bahwa proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu yang relatif singkat. Yaitu dengan harapan warga yang kehilangan tempat tinggal dapat menempati rumah-rumah tersebut pada awal 2025.

Selain pembangunan hunian, terang Jetson, proyek ini juga mencakup fasilitas pendukung. Di antaranya musala untuk kegiatan ibadah, posyandu untuk layanan kesehatan ibu dan anak, serta akses jalan yang memadai.

“Proyek ini juga mencakup pembangunan drainase, pengadaan air bersih, sistem pengolahan sampah, pemasangan jaringan listrik dan lampu penerangan jalan untuk kenyamanan warga,” ujarnya. (*/yki)

Baca Juga

Dipimpin Ganjar dan Risma, PDI Perjuangan Distribusikan Bantuan di Agam
Dipimpin Ganjar dan Risma, PDI Perjuangan Distribusikan Bantuan di Agam
Melayari Danau Maninjau: Kisah Perantau Masuk ke Lokasi Galodo Sungai Batang yang Terisolir
Melayari Danau Maninjau: Kisah Perantau Masuk ke Lokasi Galodo Sungai Batang yang Terisolir
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Agam: Nyatakan Status Darurat, Anggaran Penanganan Sudah tak Ada
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Agam: Nyatakan Status Darurat, Anggaran Penanganan Sudah tak Ada
600 Rumah Rusak Berat di Agam, Anggota DPR RI Mulyadi Siap Bangun Huntara
600 Rumah Rusak Berat di Agam, Anggota DPR RI Mulyadi Siap Bangun Huntara
Dua hari setelah jasad ibunya ditemukan, Erika Desra (33) kembali datang ke puing-puing kediaman ibunya di Jorong Subarang Aia, Nagari Salareh
Kisah Erik Temukan Al-Qur’an Milik Ibunya yang Meninggal Akibat Galodo di Agam
Para tetua ninik mamak di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, menyebutkan tidak pernah ada kejadian galodo
Cerita Ninik Mamak: Tak Pernah Ada Galodo Salareh Aia Agam di Masa Lampau