Langgam.id - Semenjak WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi global, bersamaan dengan itu, berbagai macam informasi terkait covid-19 berseliweran di media sosial. Sayangnya, banjir informasi yang tiada henti membuat kesulitan memisahkan antara fakta dan mitos.
Terdapat banyak sekali salah kaprah masyarakat terkait covid-19. Berbagai macam informasi seperti makanan yang dapat menangkal covid-19 hingga penggunaan obat tertentu disodorkan ke masyarakat awam.
Meski bergitu, tidak semua informasi tersebut terbukti kebenarannya. Sejumlah kabar yang tersebar itu ternyata hanya mitor dan tidak terbukti secara ilmiah.
Berikut mitos dan fakta covid-19 yang dijabarkan Organisai Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya:
1. Makan Bawang Putih Mencegah Covid-19
Bawang putih memang termasuk makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Akan tetapi tidak ada riset yang membuktikan bahwa memakan bawang putih dapat membantu mencegah covid-19.
2. Pengering Tangan Membunuh Covid-19
Faktanya, pengering tangan tidak efektif dalam membunuh covid-19. WHO menyarankan untuk meminimalisir risiko masuknya virus ke dalam tubuh, sabaiknya selalu rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand gel antiseptik berbasis alkohol. Setelah tangan dibersihkan, barulah mengeringkan tangan dengan menggunakan tisu atau pengering tangan.
3. Antibiotik
Antibiotik sempat dikabarkan efektif dalam mencegah dan mengobati covid-19. Faktanya, antibiotik bekerja melawan bakteri bukan virus.
Covid-19 disebabkan oleh virus. Oleh sebab itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Beda cerita jika pasien dirawat di rumah sakit akibat covid-19, memungkinkan untuk mendapatkan antibiotik karena koinfekti bakteri mungkin terjadi.
4. Covid-19 Menyerang yang Lebih Tua
Faktanya, orang dari berbagai usia dapat terpapar covid-19. Orang lanjut usia, orang yang memiliki imun tubuh lemah, dan orang-orang yang memiliki rekam jejak medis, seperti asma, jantung, diabetes, lebih rentan untuk menjadi sakit parah akibat virus.
Untuk itu, WHO menyarankan orang-orang berbagai kalangan usia untuk berhati-hati dan tetap menjaga diri dengan mengikuti protokol kesehatan covid-19 yang telah dianjurkan. Seperti, membersihkan tangan dengan baik dan menjaga kebersihan pernafasan dengan baik.
5. Vaksin Pneumonia Melindungi dari Covid-19
Vaksin Pneumonia ditujukan pada penyakit sistem pernapasan. Faktanya vaksin pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan terhadap covid-19.
Covid-19 merupakan virus baru dan berbeda sehingga membutuhkan vaksin sendiri. Namun, vaksinasi terhadap penyakit pernapasan sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatan Anda.
6. Berjemur
Ritual berjemur di bawah sinar matahari atau suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat celcius disebut-sebut bisa melindungi dari Covid-19. Faktanya, tidak peduli seberapa cerah dan panasnya cuaca, tetap berkemungkinan tertular covid-19 apabila tidak menjaga diri.
Negara dengan cuaca panas telah melaporkan pembludakan kasus Covid-19. Untuk melindungi diri anda sendiri, pastikan membersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh dan hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung Anda.
7. Menyemprotkan alkohol
Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh dikabarkan dapat membunuh virus covid-19. Faktanya, menyemprotkan alkohol keseluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh. Menyemprot zat-zat semacam itu bisa berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir tubuh, seperti mata dan mulut.
Alkohol atau klorin memang dapat berguna untuk mendisinfektan permukaan, tetapi perlu digunakan di bawah rekomendasi yang tepat.
8. Hewan Peliharaan Menyebarkan Covid-19
Sampai saat ini, tidak ada studi yang membuktikan bahwa hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi covid-19. Meski begitu, tetap saja wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan. Hal ini untuk melindungi diri dari berbagai bakteri umum, seperti E.coli dan Salmonella. Di mana bakteri tersebut dapat berpindah dari hewan peliharaan ke manusia. (Yesi/ABW)