Langgam.id – Pada Minggu (7/7/2024), bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriah, Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) resmi bertambah nama menjadi Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumatera Barat.
Peresmian ini dihadiri oleh 58 keturunan ulama besar dari Arab Saudi tersebut. Namun, yang menarik perhatian adalah kehadiran para gubernur Sumbar, yaitu Mahyeldi, Irwan Prayitno, dan Gamawan Fauzi yang duduk bersama dalam acara tersebut.
Berbagai kalangan berpendapat bahwa kehadiran Irwan Prayitno dan Gamawan Fauzi menunjukkan bahwa Mahyeldi menghargai kontribusi besar dari kedua pendahulunya tersebut.
Mahyeldi mengakui bahwa mereka memiliki peran penting dalam pembangunan Masjid yang megah ini. Selain mereka, almarhum Marlis Rahman juga turut berjasa dalam pendirian masjid ini.
Sejarah pembangunan masjid ini dimulai pada 21 Desember 2007, dengan peletakan batu pertama oleh Gamawan Fauzi yang saat itu menjabat sebagai gubernur. Ide ini berasal dari Gamawan setelah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan ulama, termasuk menetapkan nama masjid.
Sebelumnya, Zainal Bakar, Gubernur Sumbar 2000-2005, hanya berencana merenovasi Masjid Nurul Iman yang kemudian dibongkar pada tahun 2005. Gamawan kemudian memperjuangkan kebutuhan akan masjid baru yang berfungsi sebagai Islamic Center.
Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Raya Sumbar dilakukan oleh Gamawan pada 21 Desember 2007 dengan sistem multi years.
Pada tahap awal, panitia yang diketuai oleh Marlis Rahman menghimpun sumbangan masyarakat dan bekerja sama dengan pihak swasta serta negara Timur Tengah.
Tahap pembangunan terbesar dilakukan oleh Irwan Prayitno mulai tahun 2014 dengan berbagai sumber pendanaan termasuk APBD, Pemerintah Pusat, bantuan dari negara lain, hingga provinsi lain.
Pada awal 2019, lantai atas masjid dibuka untuk umum dengan salat Jumat perdana pada 4 Januari 2019, menandai tuntasnya pembangunan Masjid Raya Sumbar yang kini bernama Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Sumbar.
"Alhamdulillah, pembangunan ini tidak akan terjadi tanpa kerjasama antar Gubernur. Sustainable Development saya meletakkan dasarnya, Irwan melanjutkan, dan Mahyeldi meresmikannya. Inilah kerjasama yang baik," ujar Gamawan dalam sambutannya.
Gamawan berharap ini menjadi contoh bagi generasi berikutnya. "Pembangunan itu tidak bisa dipenggal-penggal. Pembangunan harus Sustainable, jika ada program Irwan terlantar, Mahyeldi melanjutkan, begitu seterusnya," kata Gamawan.
Irwan Prayitno juga menyampaikan hal serupa, bahwa dirinya menyelesaikan amanah dari pendahulunya, termasuk pembangunan masjid ini. "Banyak ide dan gagasan dari pendahulu saya, dan Alhamdulillah semuanya saya tuntaskan. Tidak ada yang tidak selesai, tinggal bermanfaat untuk masyarakat," kata Irwan.
Terakhir, Mahyeldi berterima kasih atas kontribusi semua pihak dalam pembangunan Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumbar ini, termasuk kedua gubernur sebelumnya. "Sejarah panjang pembangunan masjid ini, mulai dari inisiasi oleh Gamawan Fauzi, dilanjutkan oleh Irwan Prayitno, dan hari ini kita resmikan nama Syekh Khatib Al-Minangkabawi. Semoga menjadi inspirasi, motivasi, dan semangat bagi generasi Sumbar di masa depan," ujar Mahyeldi. (*/Fs)