Langgam.id — Perayaan Hari Jadi Kota Padang ke-356 tak hanya menjadi ajang pesta rakyat, tapi juga panggung ekspresi seni dan budaya yang hidup.
Salah satu yang cukup menyita perhatian publik adalah Festival Nan Jombang, yang digelar Minggu (3/8/2025) malam di Gedung Manti Menuik, Ladang Tari Nan Jombang.
Festival yang masuk dalam rangkaian resmi HJK Padang ke-356 ini menyuguhkan karya tari kontemporer berjudul “Dualitas” yang disuguhkan Sanggar Alang Babega.
Karya ini tak hanya memukau secara visual, tetapi juga menyentuh secara emosional mengisahkan tentang tekanan sosial dan keberanian untuk tetap menjadi diri sendiri di tengah penilaian dan prasangka.
"Ini bukan sekadar tarian. Ini adalah cerita banyak orang yang merasa harus menyembunyikan jati dirinya hanya demi diterima," ujar Shelfi Velfekti Triatmi, salah satu penari yang tampil dengan penuh penghayatan.
Penonton terlihat terdiam saat klimaks tarian berlangsung. Gerak tubuh yang selaras dengan narasi batin seolah membangun koneksi personal dengan siapa pun yang menyaksikan. Tidak sedikit yang memberikan standing ovation di akhir pertunjukan.
Festival ini juga menjadi bentuk nyata pelestarian budaya Minangkabau melalui pendekatan kreatif yang relevan dengan zaman.
“Lewat festival ini, kita ingin menghadirkan kembali ruh budaya kita, tapi dalam bentuk yang bisa dinikmati generasi sekarang,” ujar Valen, panitia penyelenggara.
Ia juga menegaskan bahwa festival ini akan digelar rutin setiap tanggal 3 setiap bulannya sekaligus menjadi agenda budaya bulanan Kota Padang.
Pemerintah Kota (Pemko) Padang pun menyambut hangat hadirnya Festival Nan Jombang dalam perayaan HJK Padang ke-356 ini.
Festival ini jadi wujud kota yang tak hanya tumbuh dari sisi pembangunan fisik, tetapi juga berkembang dari kekayaan jiwa warganya melalui seni, budaya, dan kreativitas. (*/f).