23 Nagari dan Desa di Sumbar Tak Bersinyal, 221 Lainnya Jaringan Lemah

Pemkab Tanah Datar bekerja sama dengan provider, saat ini sedang membangun tiga tower Base Transceiver Station (BTS) di bawah

Ilustrasi - Base Trasceiver Station (BTS) atau tower pemancar jaringan seluler. (Foto: Republica/pixabay.com)

Langgam.id - Sebanyak 23 nagari dan desa di Sumatra Barat (Sumbar) belum terjangkau sinyal telepon seluler dan internet. Selain itu, jaringan di 221 nagari dan desa lainnya masih lemah.

Demikian sejumlah data dari publikasi Statistik Potensi Desa Provinsi Sumatera Barat 2021 yang dirilis Badan Pusat Statistik Sumbar di situs resminya, Kamis (29/12/2022).

Kepala BPS Provinsi Sumbar Herum Fajarwati dalam pengantar publikasi itu menyatakan, data BPS memuat gambaran wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa di Sumatra Barat menurut potensi yang dimiliki desa, ketersediaan infrastruktur di desa, dan juga tantangan yang dihadapi di desa.

Pada tabel 7.3 dalam publikasi tersebut terlihat, masih ada nagari dan desa di Sumbar dengan sinyal telepon seluler dan internet yang lemah, bahkan masih ada yang tak bersinyal.

Di seluruh Sumbar, 23 desa dan nagari masih tak bersinyal, 221 sinyal lemah, 734 sinyal kuat, 309 sangat kuat. Sebanyak 940 nagari, desa dan kelurahan terdapat Base Trasceiver Station (BTS), sedangkan 347 lainnya tak memiliki BTS.

Baca Juga: 63 Persen Warga Sumbar Telah Mengakses Internet, Berikut Data BPS Per Kabupaten dan Kota

Daerah terbanyak memiliki desa yang tak bersinyal adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 7 desa, berikutnya Kabupaten Solok dan Pasaman masing-masing 4 nagari, Pesisir Selatan 3 nagari, Kabupaten Sijunjung dan Lima Puluh Kota masing-masing 2 nagari dan Kabupaten Agam 1 nagari.

Sementara, nagari terbanyak dengan sinyal atau jaringan lemah ada di Kabupaten Pesisir Selatan, sebanyak 39 nagari. Berikutnya, Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 29 desa, Kabupaten Solok 22 nagari dan Sijunjung 21 nagari.

Selanjutnya, 1.075 nagari, desa dan kelurahan bersinyal 4G/LTE, 132 lainnya bersinyal 3G/H/H+/EVDO dan 40 sinyal 2,5G/E/GPRS.

Pada tabel BPS berikut akan terlihat jumlah desa, nagari dan kelurahan menurut keberadaan Base Trasceiver Station dan sinyal telepon seluler pada masing-masing 19 kabupaten dan kota di Sumbar. (*/SS)

Lampiran Gambar

 

Lampiran Gambar

Ikuti berita Sumbar terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Agustus 2024 sebesar 5,75 persen. Angka ini turun
BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumbar Turun 0,19 Persen di Agustus 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 1.027.429 ton GKG
Produksi Beras di Sumbar Capai 594.905 Ton Sepanjang Januari-September 2024
BPS mencatat nilai ekspor Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 43,72 persen dibanding
BPS: Ekspor dan Impor Sumbar Turun pada September 2024
BPS mencatat pada September 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk BIM
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di September 2024, Malaysia Masih Mendominasi
BPS mencatat, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dan yang datang dari BIM pada Agustus 2024 turun masing-masing
Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dan Datang dari BIM Turun di Agustus 2024
BPS mencatat nilai ekspor yang berasal dari Sumatra Barat pada Agustus 2024 sebesar US$240,93 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar
BPS: Agustus 2024, Ekspor Sumbar Naik Sedangkan Impor Turun