Langgam.id - Kota Solok menjadi salah satu daerah di Sumatra Barat yang menyumbang kenaikan angka produksi padi pada 2020 lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solok, terjadi kenaikan angka produktivitas padi di Kota Solok dari 57,57 kuintal/GKG di 2019 menjadi 60,55 kuintal/GKG di 2020.
Selain itu, produksi padi Kota Solok juga meningkat dari 13.738 ton GKG di 2019 menjadi 16.461 ton GKG di tahun lalu.
Salman El Farisi dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar mengatakan, Kota Solok tidak mengalami penurunan produksi, malahan produksi padi di Kota Solok mengalami peningkatan.
Salman mengungkakan, ada beberapa hal yang menjadi catatan bagi Kota Solok untuk dapat mempertahankan angka produksi ini. Seperti dengan penerapan teknologi yang telah direkomendasikan oleh BPTP.
Hal itu kata Salman, yaitu dengan penggunaan pupuk berimbang, penggunaan benih bersertifikat, tata guna air dan penerapan teknologi tanam jajar legowo.
"Peran aktif dari penyuluh pertanian pun ikut turut andil dalam peningkatan produksi padi di Kota Solok," ujar Salman saat menghadiri evaluasi produksi padi tahun 2020 di aula Dinas Pertanian Kota Solok Senin, Senin (15/2/2021).
Rina Martin dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (BPTPH) menyebutkan, serangan hama dan penyakit tidak terlalu mempengaruhi pertanaman padi di Kota Solok.
“Selama tahun 2020 hanya ada laporan serangan hama tikus dan blas yang disampaikan oleh POPT di Kota Solok,” katanya.
Kepala BPS Kota Solok Amperianto mengatakan, dari 2018, BPS Kota Solok tidak lagi memakai data tanam dan panen padi dari SIM TP Dinas Pertanian. KSA (Kerangka Sampel Area) menjadi metode yang dilakukan untuk menentukan luas tanam dan penen serta produksi padi di Kota Solok.
"Pada KSA Kota Solok terdapat enam segmen pengambilan sampel pertanaman padi, 3 segmen di Kecamatan Lubuk Sikarah dan 3 segmen di Kecamatan Tanjung Harapan," tuturnya.
Ia menjelaskan, pada 2021, BPS Kota Solok dan Dinas Pertanian Kota Solok akan berkerja sama dalam mempertahankan dan meningkatkan angka produksi padi ini.
Kerja sama terangnya, dilakukan dengan cara pengambilan ubinan bersama dan melakukan pengamatan tanaman pada setiap segmen yang telah ditentukan oleh BPS. (*/yki)