Langgam.id - Dua jurnalis asal Sumatra Barat (Sumbar) masuk nominasi Anugerah Dewan Pers tahun 2022. Kedua jurnalis tersebut, Febrianti dan Fajar Rillah Vesky masuk nominasi untuk kategori wartawan media cetak.
Ketua AJI Padang Aidil Ichlas dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Febrianti dan Fajar merupakan anggota AJI Padang.
Febrianti adalah jurnalis Tempo, sementara Fajar bekerja sebagai wartawan Padang Ekspres. "Kami menyambut dengan suka cita masuknya dua nama itu dalam daftar nominasi," kata Aidil, Kamis (24/11/2022).
Selain keduanya, tiga jurnalis lainnya juga masuk nominasi untuk kategori yang sama. Dua orang lainnya masih dari Tempo dan satu dari Koran Sindo.
Selain kategori 5 karya wartawan media cetak, juga ada kategori wartawan siber, pewarta foto, wartawan radio dan wartawan tv. Dewan Pers mengumumkan 25 total karya calon penerima anugerah tersebut, di instagram resminya.
Aidil mengatakan, kedua jurnalis anggota AJI Padang tersebut, selama ini kerap menghasilkan liputan yang berkualitas dan bermanfaat bagi publik.
"Febrianti dan Fajar adalah dua jurnalis yang selalu fokus dan berintegritas. Mereka menjadi panutan dan kebanggaan kami. Semoga capaian ini bisa menginspirasi anggota AJI Padang lainnya untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik," ujarnya.
Sebagaimana dikutip dari akun instagram OfficialDewanPers (akun resmi Dewan Pers), karya jurnalistik Fajar berjudul "Lida Ajer" dan karya jurnalistik Febrianti "Tumbangnya Hutan Terakhir Pulau Pagai Utara".
Baca Juga: 2 Jurnalis Berbagi Tips Setelah Setahun Didampingi Youtube, Salah Satunya Ketua AJI Padang
Tulisan Febrianti mengangkat tentang kondisi hutan di Pulau Pagai Utara (Sumatera Barat) dan perjuangan masyarakat setempat, untuk menjaga hutan terakhir di daerah itu. Sedangkan Fajar menulis tentang keberadaan Goa Lida Ajer di Kabupaten Limapuluh Kota, yang merupakan saksi jaman purbakala.
Bagi Febrianti, menjadi nominasi di anugerah Dewan Pers itu sudah kali kedua, atau sepanjang anugerah itu di gelar. Pada 2021 ia bersaing dengan jurnalis Tempo dan Harian Kompas. Sementara bagi Fajar Rillah Vesky, ini merupakan keikutsertaan pertamanya.
Febrianti adalah jurnalis perempuan yang sudah lebih 20 tahun berkiprah di dunia jurnalistik. Pemegang kompetensi utama ini sering meliput persoalan lingkungan dan masyarakat adat.
Sementara Fajar Rillah Vesky jurnalis yang berdomisili di Kabupaten Limapuluh Kota, kerap menjadikan sejarah dan liputan kemanusiaan sebagai fokus liputannya. Ia juga pemegang kompetensi utama.
Di tempat terpisah, Sekretaris The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Joni Aswira menambahkan, Febrianti juga aktif sebagai anggota SIEJ dan menjadi role model jurnalis yang konsisten pada isu lingkungan hidup dan kemanusiaa meski berkiprah di lokal.
"Sepanjang rekam jejaknya sebagai anggota SIEJ karya liputannya menunjukkan perhatian mendalam pada isu lingkungan dan keberlanjutan. Karya liputannya juga terentang dalam tema kemanusiaan dan hak asasi manusia," katanya. (*/SS)
—