Langgam.id - Ratusan warga Kampung Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatra Barat (Sumbar) telah kembali ke rumah mereka masing-masing, setelah dua hari di pengungsian. Sebelumnya, 70 kepala keluarga ini mengungsi karena ancaman tanah longsor dan batu besar.
Salah seorang warga setempat, Buliza Rahmad mengatakan, warga kembali ke rumah lantaran cuaca yang mulai membaik. Beberapa hari sebelumnya, warga ketakutan karena cuaca yang ekstrem dan tanah longsor yang menghantui.
"Sekarang warga sudah kembali ke rumah. Sebelumnya kami mengungsi selama dua hari, memanfaatkan lokal di SD 12 Tanah Garam," katanya kepada langgam.id, Sabtu (5/9/2020).
Ia mengatakan ada kemungkinan pabila cuaca kembali memburuk, warga akan kembali mengungsi. Sebab, rumah warga yang berada di lereng perbukitan sangat rentan akan ancaman longsor.
"Situasi sudah aman sementara, sekarang kami was-was sama batu besar. Tapi sedang diupayakan untuk dipecahkan, agar rumah warga aman," ujarnya.
Baca juga: Tak Hanya Longsor, Ratusan Warga Payo Kota Solok Juga Terancam Runtuhan Batu Besar
Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Kota Solok, Adel Wiratama membenarkan terdapat tiga batu besar di lereng perbukitan. Pihaknya sedang berupaya untuk melakukan pemecahan terhadap batu.
"Namanya di bukit, ini sedang diupayakan untuk dipecahkan batu besar tersebut. Kalau situasi ancaman tanah longsor sudah aman, cuaca sudah mulai membaik dan warga sudah kembali ke rumah," jelasnya.
Namun, kata Adel, terdapat satu kepala keluarga yang masih bertahan di pengungsian. Lantaran, rumah warga tersebut rusak akibat material longsor. Rumah itu kini sedang dalam upaya pembersihan.
"Tapi kalau warga lainnya sudah kembali ke rumah. Karena situasi pandemi Corona, jadi tidak baik juga lama-lama di pengungsian. Banyak anak-anak, ibu hamil, kasihan," tuturnya. (Irwanda/ABW)