Langgam.id - Sejak awal Januari hingga 6 Maret 2021 terjadi 171 angin puting beliung di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terjadinya angin kencang ini di saat pergantian musim.
Berdasarkan data BNPB yang dirilis di situs resminya, bencana tersebut mengakibatkan rumah rusak berat 209 unit. Selai itu, rumah rusak sedang 513 dan rusak ringan 2.195. "Selain dampak kerusakan, bencana ini mengakibatkan korban meninggal dunia 1 warga dan luka-luka 36."
BNPB mengimbau warga berhati-hati. Apabila terjadi angin kencang atau angin puting beliung, warga direkomendasikan untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh.
"Jangan berlindung di bawah pohon atau di dekat papan serta hindari benda-benda tajam yang dapat dengan mudah terbawa oleh angin kencang," sebut publikasi yang dirilis pada Sabtu (6/3/2021) itu.
Sebelumnya, yang terkini angin puting beliung terjadi di dua tempat jelang akhir minggu pertama Maret 2021. BNPB melaporkan kejadian tersebut terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung. Tidak ada korban jiwa akibat fenomena yang biasa terjadi saat pergantian musim.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan angin puting beliung terjadi di Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat (5/3/2021). Kejadian ini berlokasi di Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Fenomena ini dipicu saat hujan deras yang disertai angin kencang pada siang, pukul 14.00 WIB.
Pusdalops BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan bahwa sebanyak 51 KK terdampak. Rumah mereka mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda. BPBD setempat masih melakukan verifikasi tingkat kerusakan di lapangan. BPBD telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana dan PMI serta warga untuk membantu warga terdampak.
Sementara itu, fenomena serupa terjadi di Provinsi Lampung sehari sebelumnya, Kamis (4/3/2021). Peristiwa terjadi di Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur, sekitar pukul 19.00 WIB.
Data BPBD setempat mencatat 69 KK terdampak akibat kejadian tersebut. Di samping itu, BPBD mengidentifikasi rumah rusak ringan 52 unit dan rusak berat 9. Tidak hanya sektor perumahan yang rusak, tetapi juga tempat budidaya jamur maupun peternakan setempat.
Merespons kejadian ini, BPBD bersama mitra terkait lain melakukan pendataan dan pertolongan kepada warga terdampak. BPBD mengirimkan bantuan logistik berupa perlengkapan makan, sekolah dan keluarga. (*/SS)