Langgam.id - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 160 juta penduduk Indonesia akan mendapatkan vaksin. Penyuntikan vaksin akan dilakukan secara bertahap sesuai kelompok prioritas dan diperkirakan berjalan hingga tahun 2022.
“Pemerintah sudah menurunkan Perpres untuk pengadaan vaksin, diperkirakan untuk 160 juta dan ini tahapannya bertahap sampai dengan tahun 2022,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Media Center Satgas Covid-19, Senin (12/10/2020).
Penerima vaksin tersebut dibagi atas beberapa kelompok prioritas. Kelompok prioritas pertama adalah tenaga medis, paramedis dan pelayan kesehatan termasuk TNI, Polri dan aparat hukum yang berjumlah 3,5 juta orang.
“Pemerintah menyiapkan penerima berdasarkan prioritas. Pertama, di garda terdepan terdiri dari paramedis dan pelayan kesehatan. Kemudian tokoh masyarakat, tenaga pendidik, aparat pemerintahan, penerima bantuan pembayaran iuaran BPJS, dan masyarakat usia 19-59 tahun,” terang Airlangga.
Baca juga: Pasien Covid-19 Sumbar Bertambah 175, Tersebar di 18 Kabupaten dan Kota
Selanjutnya diprioritaskan kepada tokoh masyarakat, pemuka agama, dan perangkat daerah sebanyak 5 juta orang. Kemudian tenaga pendidik berjumlah 4,3 juta dan aparat pemerintah pusat dan daerah berjumlah 2,3 juta.
Vaksin tersebut juga diprioritaskan kepada penerima bantuan iuran BPJS yang jumlahnya sebesar 96 juta orang. Selebihnya adalah masyarakat usia 19-59 tahun.
Dijelaskan Airlangga, penyuntikan vaksin tersebut dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pemakaian vaksin secara tidak efisien.
“Tidak semuanya sekaligus. Itu bertahap. Kita tahu bahwa suntikan kalau disedot, terutama yang ramai-ramai, tidak sepenuhnya terpakai ada faktor efisiensi atau terbuang 20 persen,” ujarnya. (Fath/ABW)