Langgam.id - Seleksi calon direksi PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat alias Bank Nagari tinggal menyisakan 11 nama dari 15 calon yang mengikuti uji kepatuhan dan kelayakan (UKK) oleh panitia seleksi (Pansel) yang ditunjuk RUPS.
Tim Pansel yang diketuai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat Alwis dalam pengumuman Selasa (23/6/2020) lalu menyatakan peserta seleksi sudah melewati rangkaian pelaksanaan kegiatan UKK atau asesmen yang terdiri dari penulisan short paper, tes psikologi dan wawancara teknis kompetensi.
“Kegiatan UKK atau asesmen dihadiri oleh 15 orang peserta yang telah lolos tahapan seleksi administrasi,” tulis pengumuman tersebut.
Baca juga: Seleksi Direksi Bank Nagari, 4 Nama Terpental Tinggal 11 Calon
Kemudian, berdasarkan surat Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) nomor XVII/004/RHS-Dir tanggal 13 Juni 2020, perihal hasil rekapitulasi asesmen calon direksi Bank Nagari yang ditujukan kepada Ketua Panitia Seleksi, maka calon direksi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat periode 2020 – 2024 yang dinyatakan lolos ke tahap seleksi selanjutnya adalah sebanyak 11 orang.
11 nama yang lolos tersebut adalah sesuai abjad Mantan Direktur Kepatuhan Edrizanof, Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Gusti Chandra, Pemimpin Divisi Dana dan Treasury Hendra Faizal, dan Pemimpin Divisi SDM Indra Rivai.
Kemudian, Pemimpin Cabang Utama Irwan Zuldani, Direktur Keuangan Muhamad Irsyad, Pemimpin Divisi Pengawasan Muslim MK, Pemimpin Divisi Kepatuhan Restu Wirawan, Pemimpin Divisi Pemasaran Sania Putra, Sekretaris Perusahaan Yasrizal Idrus dan Pemimpin Divisi Keuangan dan Informasi Yoni Taslan.
Sedangkan nama yang tidak lolos, yaitu Mantan Direktur Syariah Bank Nagari Hendri, Pemimpin Divisi Usaha Syariah Azmi Febrian, Mantan Pemimpin Divisi Loves Giantiano, dan Pemimpin Divisi Umum Rinaldi Ahmadi.
Nama-nama yang lolos tersebut masih akan mengikuti seleksi hingga ditetapkan oleh Pansel sejumlah nama untuk diajukan ke pemegang saham. Selanjutnya, pemegang saham menetapkan nama hasil seleksi guna diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengikuti fit and proper test sebelum resmi menjabat direksi Bank Nagari.
Adapun, 11 nama ini akan bersaing menduduki jabatan empat direksi Bank Nagari yang masih kosong, yakni posisi Direktur Utama, Direktur Kredit dan Syariah, Direktur Keuangan, dan Direktur Kepatuhan.
Satu posisi lainnya yaitu Direktur Operasional sudah diisi oleh Syafrizal yang ditetapkan oleh pemegang saham melalui RUPS Luar Biasa pada 14 Februari lalu. Syafrizal juga sekaligus ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama hingga terpilih dirut definitif.
Lalu, berapa sebetulnya gaji direksi Bank Nagari, sehingga proses untuk menduduki jabatan tersebut cukup panjang dan memakan waktu ?
Langgam.id merangkum dari laporan tahunan perseroan tahun 2019 lalu, dikutip Jumat (26/6/2020) bahwa Direktur Utama Bank Nagari mendapatkan gaji sebesar Rp78 juta per bulan dan empat direktur lainnya masing-masing menerima gaji Rp70,5 juta per bulan, serta tunjangan hari raya.
Selain itu, seluruh direksi juga mendapatkan remunerasi dalam bentuk tunjangan rutin, tantiem, bonus, dan lain-lain dengan nilai total Rp28,53 miliar untuk lima orang pejabat direksi.
Jika dibagi rata, maka masing-masing direksi mengantongi remunerasi sebesar Rp5,7 miliar per tahun. Jika ditambahkan gaji maka Direktur Utama Bank Nagari bisa membawa pulang sebesar Rp6,7 miliar per tahun, sedangkan direksi lainnya mengantongi sekitar Rp6,6 miliar per tahun.
Selain itu, anggota direksi juga dilengkapi fasilitas lainnya seperti fasilitas kesehatan, telekomunikasi, listrik, air, handphone, kendaraan dinas, dan rumah dinas khusus untuk Direktur Utama.
Sedangkan komisaris, menerima honorarium sebesar 60 persen dari direksi, dengan hitungan Komisaris Utama menerima gaji atau honorarium sebesar 60 persen dari Direktur Utama, dan Komisaris menerima gaji 90 persen dari Komisaris Utama.
Maka, per 2019, Komisaris Utama Bank Nagari menerima gaji sebesar Rp47 juta per bulan dan komisaris menerima gaji Rp42 juta setiap bulannya sebanyak 12 bulan ditambah tunjungan hari raya (THR) sebesar satu kali gaji.
Selain itu, Bank Nagari juga memberikan remunerasi kepada anggota komisaris sebanyak Rp9,84 miliar tahun lalu. Jika dibagi dengan empat orang komisaris bank tersebut, maka masing-masing menerima remunerasi sebesar Rp2,46 miliar per tahun. (HF)
