Dokter Semen Padang Hospital: Vape Lebih Aman dari Rokok Tembakau

ILUSTRASI VAPE

Ilustrasi Pengguna Rokok Elektrik (Foto: Pixabay)

Langgam.id - Pengunaan rokok elektrik atau vape di kalangan masyarakat mulai menjamur sejak beberapa tahun belakangan. Apalagi, beberapa ivent tentang dunia vape juga sering berlangsung di beberapa daerah di Indonesia.

Salah satunya di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Para pengguna rokok elektrik ini menggelar diskusi yang diselenggarakan Asosiasi Vaper Indonesia di Kyriad Bumiminang Hotel, Senin (24/2/2020) malam.

Diskusi itu bertajuk 'Wes Sumatra Vape Awareness' yang diikuti ratusan para pengguna rokok elektrik di Sumbar. Turut hadir beberapa narasumber berbagai bidang, termasuk dalam hal kesehatan, yaitu salah seorang dokter dari Semen Padang Hospital bernama Fernandy.

Dokter Umum ini telah melakukan 15 ronsen terhadap paru-paru bagi para pengguna rokok elektrik. Hasil ronsen itu dipamerkan dalam diskusi tersebut. Secara keseluruhan, dampak terhadap kesehatan rokok elektrik belum berdampak signifikan.

Menurut Fernandy rokok elektrik pertama kali muncul di Amerika serikat 2007, kemudian masuk Indonesia sekitar 2010. Selama satu dekade itu, belum ada penelitian yang menyatakan rokok elektrik memang baik.

"Jadi kondisi untuk iritasi atau perubahan pada kondisi paru-paru pada trend 10 tahun itu masih belum ada gambaran bermakna. Contoh penggunaan rokok tembakau dalam 10 tahun pertama juga belum ada gambaran yang bermakna," ujar Fernandy kepada Langgam.id usai diskusi.

Menurut Fernandy, dibandingkan rokok tembakau, rokok elektrik memiliki dampak yang tidak begitu buruk. Sebab rokok tembakau sifat iritasi yang lebih kuat dibandingkan rokok elektrik.

"Vaporizer kandungan iritatif tadi memiliki viji-viji dan nikotin yang diencerkan belum ada yang pasti, jadi perlu penelitian lebih lanjut lagi. Memang banyak dilakukan penelitian, tapi masih sedikit yang dijadikan referensi dalam dunia medis," jelasnya.

Dalam penelitian paru-paru, Fernandy menjelaskan, rokok elektrik memiliki dampak negatif dalam kategori pemakaian nikotin yang berlebihan. "Karena penggunaan nikotin yang terlalu berlebihan akan berdampak kepada kesehatan kita," ungkapnya.

Asosiasi Vaper Indonesia perwakilan Sumbar tidak memiliki data pasti pengguna rokok elektrik di Sumbar. Namun secara resmi toko rokok elektrik yang tergabung dalam komunitas yang ada di Sumbar kurang lebih 50 unit.

Menurut Ketua Asosiasi Vaper Indonesia perwakilan Sumbar, Rully Gucci satu unit toko rokok elektrik minimal memiliki pelanggan aktif sebanyak 100 orang. "Keanggotaan pemilik toko rokok elektrik ini sekitar 50 unit, kalikan saja dengan pelanggan itu. Itu tersebar di kabupaten dan kota di Sumbar," katanya. (Irwanda/ZE)

Tag:

Baca Juga

Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl
Prajurit Yonif 133/YS Padang Gugur Diserang KKB di Papua, Jenazah Tiba di Bandara Minangkabau Malam Ini
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M