Langgam.id – UIN Imam Bonjol Padang secara resmi telah mengirim surat kepada Pusat Studi Bencana Universitas Andalas (UNAND) melalui Prof Abdul Hakam sebagai bentuk langkah cepat dan upaya mitigasi lanjutan.
Hal tersebut diketahui dari kegiatan diskusi teknis terkait penanganan potensi longsor di kawasan Kampus III Sungai Bangek yang digelar UIN Imam Bonjol Padang dan Dinas PUPR Padang pada Rabu (26/11/2025).
Prof Abdul Hakam merupakan Pakar Tanah dan Pondasi Bangunan dari UNAND. Surat dari UIN IB Padang tersebut tersebut berisi permohonan kajian teknis terkait potensi longsor serta rekomendasi penanganan yang komprehensif guna memastikan keamanan kawasan kampus secara berkelanjutan.
Dalam diskusi tersebut, Prof Abdul Hakam mengatakan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus dalam beberapa hari terakhir menjadi faktor utama meningkatnya risiko longsor di area kampus UIN Imam Bonjol Padang.
“Kondisi tanah yang jenuh air menyebabkan kestabilan lereng menurun, sehingga perlu langkah cepat dan terukur,” ujar Hakam.
Hakam menyarankan agar konstruksi bangunan di kawasan lereng dibangun dengan sistem berjenjang untuk memecah beban dan meningkatkan kekuatan struktur.
“Desain berjenjang merupakan salah satu teknik efektif dalam mengurangi tekanan tanah pada area miring,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan kesiapannya membantu UIN Imam Bonjol Padang dalam proses perencanaan teknis terkait penguatan dan penataan kawasan rawan longsor tersebut.
Pendampingan dari tenaga ahli dianggap penting untuk memastikan langkah penanganan sesuai standar teknis yang aman.
Selain itu, pada diskusi tersebut, Hakam menyampaikan jenis-jenis tanaman yang ideal ditanam di sekitar gedung yang berada pada kemiringan tertentu. Terutama tanaman berakar kuat dan mampu mengikat tanah sehingga membantu mencegah erosi.
Selain itu, turut disampaikan bahwa turap penahan tanah di lokasi tersebut akan dibangun ulang dengan melibatkan tenaga ahli agar menghasilkan struktur yang lebih kuat dan berfungsi optimal menahan pergerakan tanah.
Pada kesempatan itu, Hakam menyebutkan bahwa kondisi bangunan di area terdampak longsor di Kampus III UIN Imam Bonjol Padang hingga saat ini masih dinilai aman.
“Dari hasil pengamatan visual di bagian luar bangunan, tidak ditemukan indikasi penurunan struktur maupun retakan pada dinding dan pondasi gedung,” tuturnya.
Secara umum, menurut Hakam, bangunan masih dalam kondisi stabil dan layak, meskipun tetap diperlukan pemantauan berkelanjutan, terutama apabila intensitas hujan kembali meningkat.
Ia juga merekomendasikan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan secara teknis untuk memastikan keamanan bangunan dalam jangka panjang.
Usai diskusi, UIN Imam Bonjol Padang bersama tim gabungan dari Dinas PUPR Padang, dan tim ahli langsung turun ke lapangan untuk melakukan survei ke sejumlah titik yang memiliki tingkat kemiringan tinggi dan berpotensi mengalami longsor.
Survei ini menjadi langkah penting dalam merumuskan rekomendasi teknis lanjutan serta menentukan prioritas penanganan. (*)
