Infolanggam- Bagi umat muslim, menghafalkan ayat-ayat yang ada didalam alquran sangatlah penting. Karena akan sangat berguna dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Misalnya saat hendak melaksanakan salat wajib ataupun sunah.
Ada banyak surat yang bisa dihafalkan, salah satunya terdapat dalam Juz 30 atau disebut dengan Juz Amma. Ayatnya yang pendek, tentu akan mempermudah untuk dihafalkan.
Berikut daftar surat pendek yang mudah dihafalkan dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari:
.
1. Surat Al Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
(Li-ilaafi quraish)
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
(Ilaafihim rihlatash shitaa-i wass saif)
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
(Fal y'abudu rabba haazal-bait)
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
(Allazi at'amahum min ju'inw-wa-aamana hum min khawf)
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
.
2. Al Fiil
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ - ١
(Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi ashaabil fiil)
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ - ٢
(Alam yaj'al kai dahum fii tad liil)
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ - ٣
(Wa arsala 'alaihim tairan abaabiil)
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ - ٤
(Tar miihim bi hi jaaratim min sij jiil)
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ - ٥
(Faja 'alahum ka'asfim m'akuul)
sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
.
3. Surat Al Humazah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ - ١
(Wai lul-li kulli hu mazatil-lumaza)
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ - ٢
(Al-lazi jama'a maalaw wa'addadah)
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ - ٣
(Yahsabu anna maalahu akhladah)
dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ - ٤
(Kalla layum ba zanna fil hutamah)
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ - ٥
(Wa maa adraaka mal-hutamah)
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ - ٦
(Narul laahil-muuqada)
(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ - ٧
(Al latii tat tali'u 'alalafidah)
yang (membakar) sampai ke hati.
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ - ٨
(Innaha 'alaihim muusada)
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ - ٩
(Fii 'amadim-mu mad dadah)
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
.
4. Surat Al Adiyat
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ - ١
(Wal'aadi yaati dabha)
Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ - ٢
(Fal muuri yaati qadha)
dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ - ٣
(Fal mughiiraati subha)
dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ - ٤
(Fa atharna bihii naq'a)
sehingga menerbangkan debu,
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ - ٥
(Fawa satna bihii jam'a)
lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ - ٦
(Innal-insana lirabbihii lakanuud)
sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ - ٧
(Wa innahu 'alaa zaalika la shahiid)
dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ - ٨
(Wa innahu lihubbil khairi la shadiid)
dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ - ٩
(Afala ya'lamu iza b'uthira ma filqubuur)
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ - ١٠
(Wa hussila maa fis suduur)
dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ - ١١
(Inna rabbahum bihim yauma 'izil la khabiir)
sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.
.
5. Surat AL Zalzalah
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ - ١
(Izaa zul zilatil ardu zil zaalaha)
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ - ٢
(Wa akh rajatil ardu athqoolaha)
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ - ٣
(Wa qoolal insaanu ma laha)
Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ - ٤
(Yawmaa izin tuhad dithu akhbaaraha)
Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ - ٥
(Bi-anna rabbaka awhaa laha)
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ - ٦
(Yawma iziy yas durun naasu ash tatal liyuraw a'maalahum)
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ - ٧
(Famaiy ya'mal mithqala zarratin khai raiy-yarah)
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ - ٨
(Wa maiy-y'amal mithqala zarratin sharraiy-yarah)
dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
.
6. Surat Al Bayyinah
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ - ١
(Lam ya kunil laziina kafaru min ahlil kitaabi wal mushri kiina mun fak kiina hattaa ta-tiya humul bayyinah)
Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ - ٢
(Rasuulum minal laahi yatlu suhufam mutahharah)
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an),
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ - ٣
(Fiiha kutubun qaiyimah)
di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ - ٤
(Wa maa tafarraqal laziina uutul kitaaba il-la mim b'adi ma jaa-at humul baiyyinah)
Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ - ٥
(Wa maa umiruu il-la liy'abu dul laaha mukhlisiina lahud-diina huna faa-a wa yuqiimus salaahta wa yu-tuz zakaata; wa zaalika diinul qaiyimah)
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ - ٦
(Innal laziina kafaru min ahlil kitaabi wal mushri kiina fii nari jahan nama khaali diina fiiha; ulaa-ika hum shar rul ba riiyah)
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ - ٧
(Innal laziina aamanu wa 'amilus saalihaati ula-ika hum khairul bariiy yah)
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ - ٨
(Jazaa-uhum inda rabbihim jan naatu 'adnin tajrii min tahtihal an haaru khalidiina fiiha abada; radiy-yallaahu 'anhum wa ra du 'an zaalika liman khashiya rabbah)
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
.
7. Surat Al Qadr
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١
(Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr)
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - ٢
(Wa maa adraaka ma lailatul qadr)
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
(Lailatul qadri khairum min alfii shahr)
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤
(Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr)
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ - ٥
(Salaamun hiya hattaa mat la'il fajr)
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
.
8. Surat At tin
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ - ١
(Wat tiini waz zaituun)
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ - ٢
(Wa tuuri siniin)
demi gunung Sinai,
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ - ٣
(Wa haazal balad-il amiin)
dan demi negeri (Mekah) yang aman ini.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ - ٤
(Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim)
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَۙ - ٥
(Thumma ra dad naahu asfala saafiliin)
kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ - ٦
(Ill-lal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati; falahum ajrun ghairu mamnuun)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ - ٧
(Fama yu kaz zibuka b'adu bid diin)
Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ࣖ - ٨
(Alai sal laahu bi-ahkamil haakimiin)
Bukankah Allah hakim yang paling adil?
.
Sumber: Alquranul Karim