InfoLanggam – Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang menggelar Annual International Conference on Education and Islamic Studies (AICEIS) ke-4, Senin (17/11/2025) di Hotel Mercure Padang.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-59 UIN Imam Bonjol Padang ini menghadirkan akademisi terkemuka dari dalam dan luar negeri.
Tahun ini, AICEIS mengusung tema “Integration of Islamic Heritage and Contemporary Knowledge for a Sustainable Future.”
Tema tersebut menegaskan komitmen UIN Imam Bonjol Padang untuk mengintegrasikan khazanah keilmuan Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern sebagai kontribusi menghadapi tantangan global.
Konferensi menghadirkan narasumber internasional dari Australia dan Malaysia, serta sejumlah pakar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Para pembicara tersebut di antaranya Prof Dr Phil Al Makin MA (Pusat Kajian Syariah, UKM Malaysia) Prof Samina Yasmeen AM CitWA, FAHA (Centre for Muslim States and Societies, The University of Western Australia), Prof Dr Phil. Al Makin MA (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Kemudian, Prof Welhendri Azwar MSi PhD (UIN Imam Bonjol Padang), Dr Zulheldi MAg (UIN Imam Bonjol Padang), Dr Hamda Sulfinadia MAg (UIN Imam Bonjol Padang), dan Dr Naila Hayati MA (UIN Imam Bonjol Padang).
Pada kesempatan itu, Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof Dr Martin Kustati MPd mengatakan bahwa Sustainable Development Goals (SDGs) sejalan dengan visi universitas menuju world university ranking.
Ia juga menekankan bahwa kearifan lokal yang dimiliki UIN Imam Bonjol Padang bukan sekadar warisan budaya, tetapi modal epistemik yang dapat diintegrasikan dengan perkembangan sains untuk melahirkan inovasi berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana, Prof Ahmad Wira MSi PhD menyebutkan bahwa integrasi keilmuan Islam dengan pengetahuan kontemporer merupakan kebutuhan mendesak di tengah percepatan teknologi digital, isu keberlanjutan, dan dinamika sosial yang semakin kompleks.
Menurutnya, warisan intelektual Islam menyediakan fondasi etis yang kuat, sementara metodologi modern menawarkan pendekatan inovatif untuk merespons persoalan global.
Minat akademisi terhadap AICEIS tahun ini meningkat signifikan. Tercatat 118 abstrak diterima, terdiri dari 20 kontributor luar negeri dan 98 dari dalam negeri.
Dari jumlah tersebut, 115 full paper dinyatakan layak dipresentasikan, dengan 40 pemakalah hadir secara luring dan 75 lainnya mengikuti secara daring melalui Zoom Meeting. Data ini menunjukkan bahwa AICEIS kian diakui sebagai forum ilmiah internasional yang kredibel dan produktif.
Rangkaian diskusi konferensi membahas beragam isu strategis, mulai dari integrasi hukum Islam dengan realitas kontemporer, inovasi pedagogi berkelanjutan, pendekatan interdisipliner terhadap warisan intelektual Islam.
Kemudian, etika lingkungan dalam perspektif fikih sosial, isu kemanusiaan di era kecerdasan buatan, hingga harmonisasi kearifan lokal dengan hukum Islam.
Keragaman perspektif ini diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu, baik di tingkat nasional maupun global. (*)






