Langgam.id- Politeknik Negeri Padang (PNP) memperluas jaringan internasional dan memperkuat pendidikan vokasi, dengan mengikuti China–Indonesia Symposium on International Cooperation in Vocational Education di kantor pusat HOPE Group, Huashan New City, Wuhan beberapa waktu yang lalu.
Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri mengatakan, forum ini merupakan langkah penting untuk memperkuat posisi PNP dalam kancah internasional.
“Politeknik Negeri Padang berkomitmen menghadirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap bersaing di dunia industri global. Kehadiran kami di Wuhan adalah bukti keseriusan PNP menjalin kolaborasi strategis dengan mitra internasional,” ujarnya.
Hope International merupakan perusahaan yang berkomitmen membangun ekosistem industri untuk menghasilkan profesional IT berkualitas lewat program pelatihan vokasi.
Surfa mengatakan, simposium ini merupakan tindak lanjut dari peresmian China–Indonesia Vocational Education Cooperation Center pada Mei 2025, yang menjadi tonggak penting kolaborasi pendidikan tinggi vokasi antara kedua negara.
Selain PNP, pertemuan ini juga dihadiri Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Batam, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang bersama manajemen HOPE International serta sejumlah perusahaan Tiongkok.
“Dalam forum ini, PNP bersama perguruan tinggi vokasi lainnya mendorong agenda strategis untuk meningkatkan kualitas lulusan, melalui sinergi pendidikan dengan kebutuhan nyata industri. Langkah ini sekaligus menjadi dukungan terhadap visi besar Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Kata dia, ada beberapa kerja sama penting yang dibahas. Pertama, pendirian Pusat Pelatihan dan Akademi Industri Internasional di Indonesia dengan investasi awal 20 juta RMB dalam lima tahun ke depan, mencakup bidang teknologi informasi, kecerdasan buatan, kendaraan energi baru (EV), manufaktur cerdas, dan multimedia.
Kedua, dukungan pendanaan 200 ribu RMB bagi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok, untuk pembinaan kepemimpinan dan pengembangan organisasi mahasiswa.
Ketiga, fasilitasi rekrutmen lulusan bagi lebih dari 12.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Tiongkok, khususnya ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Keempat, kerja sama riset, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program magang antara politeknik Indonesia. Termasuk PNP dengan perusahaan Tiongkok.
Kelima, program kunjungan pimpinan politeknik ke Tiongkok, dibiayai melalui dana kerja sama internasional sebesar 1 juta RMB.
Ikut dalam pertemuan itu Wakil Direktur IV Bidang Kerja Sama IIhsan Lumasa Rimra. Dia mengatakan, forum ini membuka peluang besar untuk memperluas akses magang, riset bersama, serta penempatan kerja bagi mahasiswa PNP di perusahaan mitra Tiongkok yang beroperasi di Indonesia.