Langgam.id - Semen Padang Hospital (SPH) terus memberikan layanan terbaik kepada setiap pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut, termasuk dalam layanan Uroflowmetri di Urology Center.
Uroflowmetri merupakan pemeriksaan penunjang untuk mengukur kecepatan dan pola aliran urine. Prosedurnya cukup sederhana, pasien diminta untuk menahan berkemih sekitar 2-3 jam, kemudian diminta buang air kecil ke alat khusus yang terhubung ke komputer.

"Alat ini akan merekam volume, kecepatan, dan grafik aliran urine. Prosesnya biasanya hanya memakan waktu beberapa menit, tanpa rasa nyeri, dan hasil dapat langsung dianalisis oleh dokter," kata dr. Bayu Gemilang, Sp. U Spesialis Urologi SPH.
Pemeriksaan ini bermanfaat bagi pasien dengan keluhan:
- Aliran urine lemah atau terputus-putus
- Sulit memulai berkemih atau merasa tidak tuntas
- Sering buang air kecil terutama malam hari (nokturia)
- Nyeri saat berkemih
- Kecurigaan adanya pembesaran prostat, striktur uretra, atau gangguan kontraksi kandung kemih
- Memantau hasil terapi, baik obat maupun tindakan bedah urologi.
"Secara umum, penyakit saluran kemih bisa terjadi di semua usia. Namun pria usia di atas 50 tahun lebih berisiko mengalami pembesaran prostat (BPH). Sedangkan untuk wanita lebih rentan infeksi saluran kemih pada usia produktif dan pascamenopause. Sementara untuk anak-anak dapat mengalami gangguan aliran akibat kelainan bawaan saluran kemih," jelasnya.
Lalu apa saja langkah yang bisa dilakukan agar tidak mengalami penyakit saluran kemih? Berikut tips yang bisa Anda lakukan.
- Minum air putih cukup, sekitar 1,5–2 liter per hari, kecuali ada pembatasan medis
- Jangan menahan kencing terlalu lama
- Menjaga kebersihan area genital
- Menghindari konsumsi berlebihan kafein, alkohol, atau makanan tinggi garam
- Kontrol rutin terutama bagi pria usia >50 tahun untuk skrining prostat
- Segera periksakan diri jika ada keluhan berkemih seperti nyeri berkemih, BAK keruh, dan tanda-infeksi lainnya, jangan tunggu parah