Langgam.id – Pasar modal Indonesia mencatat tonggak penting dalam sejarah perkembangannya. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi masuk dalam jajaran 20 besar bursa efek dunia dan menjadi bursa terbesar nomor satu di kawasan ASEAN, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun rata-rata nilai transaksi harian.
Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan PT BEI mengatakan kapitalisasi pasar bursa efek Indonesia sudah mencapai Rp13.519 triliun. Selain itu, imbuhnya, rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13,4 triliun per Juli 2025.
"BEI saat ini tidak lagi hanya menjadi bursa saham, tetapi telah bertransformasi menjadi bursa multi aset, yang mencakup perdagangan waran, derivatif, liquidity provider, hingga transaksi repo," ujar Jeffrey, Selasa (5/8/2025).
"Kami juga telah meluncurkan bursa karbon sebagai bentuk kontribusi terhadap pengurangan emisi dan mendukung pembangunan berkelanjutan," tambahnya.
Dari sisi partisipasi, pasar modal Indonesia menunjukkan performa impresif. Hingga Agustus 2025, jumlah investor telah mencapai 17,4 juta, naik tajam dari perkembangan beberapa tahun sebelumnya.
Menariknya, target BEI untuk menambah 2 juta investor pada tahun ini telah terlampaui, dengan tambahan 2,5 juta investor baru tercatat hanya dalam kurun waktu delapan bulan.
Pertumbuhan ini disebut Jeffrey sebagai hasil dari penguatan edukasi, perluasan akses digital, serta meningkatnya minat generasi muda terhadap investasi.
Pulau Sumatera tercatat menyumbang sekitar 15 persen dari total investor nasional. Pertumbuhan ini tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, tetapi juga merata ke berbagai wilayah di Sumatera bagian utara.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah investor di daerah menjadi indikasi kuat meningkatnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
"Perkembangan BEI sangat luar biasa. Baik dari sisi produk yang semakin beragam, maupun dari sisi jumlah investor yang terus bertambah. Ini menunjukkan bahwa pasar modal makin inklusif dan dipercaya masyarakat," kata Khoirul.
Berikut sebaran investor pasar modal di wilayah Sumatera bagian utara per Agustus 2025:
- Sumatera Utara: 582.969 investor
- Riau: 230.792 investor
- Sumatera Barat: 180.069 investor
- Aceh: 141.502 investor
- Kepulauan Riau: 127.896 investor
Transformasi pasar modal tidak lepas dari penguatan infrastruktur teknologi dan kolaborasi antara BEI, OJK, pelaku industri, serta akademisi. Inisiatif edukasi berbasis digital, peningkatan layanan melalui aplikasi perdagangan daring, serta penyelenggaraan sekolah pasar modal menjadi strategi utama dalam menarik investor baru, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z.
Dengan terus bertumbuhnya investor dan diversifikasi produk, BEI diyakini akan semakin memperkuat perannya sebagai motor penggerak investasi dan perekonomian nasional.
Pencapaian Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu dari 20 bursa terbesar di dunia tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga cermin dari semakin matangnya ekosistem pasar modal Indonesia.
Ke depan, kata Jeffrey tantangan utama bursa adalah menjaga kepercayaan publik, memperkuat perlindungan investor, serta memastikan pasar modal tetap menjadi sarana pembiayaan jangka panjang yang andal dan berkelanjutan. (*/f)