11 Surat Pendek yang Bisa Dibaca Saat Salat Tarawih dan Witir

khatam alquran, iktikaf allah

Ilustrasi - Kitab suci Alquran. (Foto: pixabay.com)

Infolanggam- Salat sunah tarawih merupakan salah satu amalan yang dianjurkan saat ramadan. Salat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid dan akan ditunjuk salah seorang sebagai imam shalat tersebut.

Terdapat dua pendapat tentang jumlah rakaat salat tarawih, sebagian ulama menyebutkan hanya 8 rakaat saja dan sebagian lagi menyebutkan 20 rakaat. Setelah melaksanakan tarawih, ditutup dengan mengerjakan salat witir sebanyak 3 rakaat.

Terlepas dari itu, bacaan surat pendek saat salat juga menjadi perhatian. Biasanya imam akan membacakan surat-surat pendek yang berbeda disetiap rakaatnya.

Berikut beberapa surat pendek yang bisa dibaca:

1. Surat At-Takaatsur
.
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ - ١
(alhaakumut takaatsur)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ - ٢
(hattaa zurtumul maqoobir)
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ - ٣
(allaa saufa ta’lamuun)
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ - ٤
(tsumma kallaa saufa ta’lamuun)
kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ - ٥
(kallaa law ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin)
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
تَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ - ٦
(latarowunnal jahiim)
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ - ٧
(tsumma latarowunnahaa ‘ainal yaqiin)
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ - ٨
(tsumma latus-alunna yauma-idzin ‘anin na’iim)
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
.
2. Surat Al Ashr
.
وَالْعَصْرِۙ - ١
(wal ‘ashr)
Demi masa
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢
(innal insaana lafii khusr)
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣
(illal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati watawaashoubil haqqi watawaashoubis shobr)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
.
3. Surat Quraisy
.
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
(li iilaafi quraiisy)
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
(iilaafihim rihlatasy syitaa-i wash shoiif)
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
(falya’buduu robba haadzal baiit)
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
(alladzii ath’amahum minjuu’iw wa-aamanahum min khouf)
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan
.
4. Surat Al Lahab
.
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ - ١
(Tab bat yadaa abii Lahabinw-wa tab)
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ - ٢
(Maa aghna 'anhu maaluhu wa ma kasab)
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ - ٣
(Sa yas laa naran zaata lahab)
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ - ٤
(Wam ra-atuh hamma latal-hatab)
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ - ٥
(Fii jiidiha hab lum mim-masad)
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
.
5. Surat Al Kafiruun
.
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١
(Qul yaa-ai yuhal kaafiruun)
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢
(Laa a'budu ma t'abuduun)
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣
(Wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud)
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤
(Wa laa ana 'abidum maa 'abattum)
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥
(Wa laa antum 'aabiduuna ma a'bud)
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦
(Lakum diinukum wa liya diin)
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku
.
6. Surat AL Ma'uun
.
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
(Ara-aital lazii yu kazzibu bid diin)
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
(Fa zaalikal lazi yadu'ul-yatiim)
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
(Wa la ya huddu 'alaa ta'amil miskiin)
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
(Fa wai lul-lil mu salliin)
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
(Al laziina hum 'an salaatihim sahuun)
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
(Al laziina hum yuraa-uun)
yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧
(Wa yamna'uunal ma'uun)
dan enggan (memberikan) bantuan
.
7. Surat An Nashr
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١
(Iza jaa-a nas rullahi walfath)
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢
(Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwajah)
dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ - ٣
(Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaaba)
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat
.
8. Surat Al Kautsar
.
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١
(Innaa a'taina kal kauthar)
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢
(Fa salli li rabbika wanhar)
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
(Inna shani-aka huwal abtar)
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)
.
9. Surat Al Ikhlas
.
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
(Qul huwal laahu ahad)
Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
(Allah hus-samad)
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
(Lam yalid wa lam yuulad)
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤
(Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad)
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
.
10. Surat An Nas
.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
(Qul a'uzu birabbin naas)
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
(Malikin naas)
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
(Ilaahin naas)
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
(Min sharril was waasil khannaas)
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
(Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas)
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦
(Minal jinnati wan naas)
dari (golongan) jin dan manusia.
.
11. Surat Al Falaq
.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١
(Qul a'uzuu bi rabbil-falaq)
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢
(Min sharri ma khalaq)
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣
(Wa min sharri ghasiqin iza waqab)
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤
(Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad)
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥
(Wa min shar ri haasidin iza hasad)
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki
.
Sumber: Alquranul Karim

Baca Juga

29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
15 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
15 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
12 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
12 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
11 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
11 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
Berita terbaru dan terkini hari ini: Arief Muhammad buka rumah makan Payakumbuah Masakan Minag di Tangerang, Banten.
Arief Muhammad Buka Rumah Makan Padang di Tangerang, Lokasinya Bekas Restoran Nan Gombang
Gempa Magnitudo 4,5 Dekat Bukittinggi Kagetkan Warga Jelang Sahur
Gempa Magnitudo 4,5 Dekat Bukittinggi Kagetkan Warga Jelang Sahur